Para demonstran mengutuk aksi pengambilalihan paksa harian Zaman oleh pemerintah. Salah seorang demonstran membawa papan bertuliskan “Kami akan berjuang demi kebebasan pers.” Namun, kerumunan demonstran tersebut sontak dibubarkan dengan ditembaki meriam air serta gas air mata.
Sementara itu, pemimpin redaksi harian Zaman mengatakan pada Jumat pagi waktu setempat, bahwa Turki kini menuju “era paling kelam bagi kebebasan pers.” Ia menyebut langkah pemerintah tidak lain adalah “cara paling praktis untuk menghentikan kebebasan media di Turki.”
Amerika Serikat sebagai sekutu utama Turki pun tidak tinggal diam. Melalui juru bicara Departemen Luar Negeri, John Kirby, AS secara resmi menyayangkan tindakan pengambilalihan paksa yang dilakukan oleh pemerintahan Erdogan. Tindakan tersebut dianggap sebagai “kecacatan hukum dan penindakan aparat yang terus menerus terjadi.”