Pada setahun terakhir ini, TNI Angkatan Udara diguncang dengan banyak berita duka dengan beberapa kecelakaan pesawat tua yang menimbulkan banyak korban jiwa, baik dari pihak militer maupun sipil. Tudingan pertama tentu dialamatkan ke armada TNI Angkatan Udara yang dituding sudah tua dan uzur, dan TNI juga dituding gemar membeli barang barang sekond hand alias bekas pakai Angkatan Udara lain.
Masyarakat beranggapan, dengan berjalannya umur pesawat, maka kehandalan dan keselamatan akan berkurang dengan drastis, mengakibatkan pesawat pesawat tersebut terlalu beresiko untuk diterbangkan. Sedangkan, dari pihak lain, banyak yang bersikeras bahwa pesawat-pesawat tersebut masih layak dipakai dan diterbangkan dengan perawatan yang baik dan upgrade agar kemampuannya tidak kalah dengan pesawat baru.
Bagaimana dengan Angkatan Udara lain? Apakah pesawat-pesawat tua ini masih banyak digunakan oleh Angkatan Udara negara lain, atau hanya di Indonesia lah pesawat-pesawat tua ini masih digunakan?
Mendengar kata USAF, tentu pemikiran utama yang muncul di benak para penggemar Aviasi adalah sebuah Angkatan Udara terbesar dan terbaik di dunia, dengan armada pesawat-pesawat terbang tercanggih yang siap menghantam musuh di manapun mereka berada di muka bumi ini.
Tetapi, ada satu fakta menarik, bahwa USAF ternyata juga mengoperasikan pesawat-pesawat yang dapat dikatakan uzur, dan bahkan lebih tua dari pilot pilot yang saat ini mengoperasikan mereka. Dan ternyata jumlah pesawat pesawat tua yang beroperasi saat ini tidaklah sedikit. Hingga beberapa publikasi dan artikel media massa mengkritik USAF dengan mengatakan mereka sebagai “Dying Airforce”.
Disini kita bisa melihat, bahwa dengan armada armada uzur sekalipun, dan sebagian diantaranya sudah berumur lebih dari setengah abad, USAF tetap bisa menjadi kekuatan militer yang menakutkan bagi seluruh dunia. Mari kita bahas satu persatu armada USAF dan proyeksi umur mereka sampai kedepannya.