“Eksekusi (mati) ini menunjukkan bahwa Kim Jong-Un masih merasa cemas akan posisinya di angkatan bersenjata Korut yang begitu kuat,” kata Yonhap sembari mengutip sumber mereka. “Hal ini menunjukkan bahwa rezim Kim yang dipenuhi teror masih akan bertahan,” kata sumber tersebut.
Sementara itu, pihak intelijen nasional (NIS) Korsel di Seoul menolak mengomentari laporan tersebut. Mei 2015, NIS melaporkan bahwa Kim telah mengeksekusi kepala pertahanannya, Hyon Yong-Chol dengan menggunakan senjata anti pesawat.
Nasib Hyon memang tidak pernah dikonfirmasi oleh Pyongyang. Namun sejak kejadian tersebut, ia tidak pernah lagi muncul dan terdengar kabarnya. Beberapa analis memperkirakan bahwa Hyon telah dibuang dan dipenjara.