Salah satu investasi yang akan digarap oleh perusahaan asal Rusia adalah Kereta Api Borneo di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur oleh Russian Rail Ways. Kereta ini rencanaya akan mengangkut hasil tambang batubara, untuk dibawa ke russia lewat jalur laut. Kerja sama dengan perusahaan lokal dilakukan dengan pembagian yang menguntungkan.
3.Proyek pengolahan nikel
Beberapa penawaran juga diberikan oleh indonesia pada Rusia di sektor industri yakni teknologi mutakhir pengolahan nikel, dan bahan tambang lainnya.
4.Proyek Kerjasama bidang kapal terbang, kapal laut, dan perlengkapan darat.
Kerjasama di bidang penerbangan dengan PT Dirgantara Indonesia dan Garuda Indonesia, galangan kapal dengan PT.PAL dan produksi perlengkapan tempur berat dengan PT.Pindad, serta joint penelitian luar angkasa dengan PT.Lapan, dengan Kementerian Kelautan, pihak Russia mendapat proyek pengadaan radar untuk memantau kapal kapal pencuri ikan. Serta kerjasama rencana pembuatan PLTN dengan BATAN.
Tidak salah jika semua kerjasama di atas membuat negara manapun di dunia melihat Indonesia sebagai negara “sexy” dan kaya raya. Jadi mungkin kerjasmaa bidang ekonomi dan bisnis diberikan Indonesia kepada Russia sebagai imbal beli dan nilai tambah.
Kutipan harian surat kabar nasional menyatakan “Nilai investasi pembangunan smelter itu sekitar 3-6 milliar dollar AS. Dan untuk pembangunan jalur kereta api 2,5 miliar dollar AS,” sementara jika ditotal nilai kerjasama bisnis dengan russia ditaksir mencapai Rp.50 trilyun rupiah. Suatu jumlah yang sangat besar.
Maka tidak heran duta besar Indonesia untuk Rusia sampai mendapat penghargaan dari federasi Rusia atas jasa jasanya mempererat hubungan dua negara yang saling menguntungkan.
Mungkin inilah point point penting yang menjadi nilai tawar Indonesia terhadap Russia.