Dalam kurun beberapa tahun terakhir, wilayah Kurdistan Irak banyak melakukan kegiatan untuk melepaskan keterikatannya dari pemerintahan Baghdad. Diantaranya adalah dengan membangun jaringan minyak secara mandiri ke Turki, dan mengekspor komoditas minyak. Namun, kehadiran ISIS di seputar tanah ulayat mereka di Irak dan Suriah, serta kemunduran harga minyak dunia membuat perkembangan daerah semi-otonomi Kurdistan mengalami perlambatan.
“Daerah kami banyak mengalami bencana dan sedang menuju ke arah perubahan. Warga Kurdistan bukanlah penyebabnya. Kaum Kurdi hanyalah korban, sementara pihak lain banyak membawa bencana dan konflik ke daerah kami,” katanya.
“Seperti halnya Skotlandia, Katalan, dan Quebec serta wilayah-wilayah dari berbagai belahan dunia yang punya hak untuk mengutarakan niat mereka untuk mengatur nasib sendiri, Kurdistan juga punya hak tersebut, dan hal itu tidak dapat ditawar lagi,” ujar Barzani.