“NATO tidak boleh berpikir bahwa masalah Mediterania adalah soal imigrasi saja. (Wilayah perairan) ini adalah daerah penyebaran kapal-kapal dari Afrika Utara, daerah masuknya Daesh ke Libya, dan menjadi wilayah kekuasaan Daesh di Sirte dan tempat-tempat lainnya. Keberadaan Daesh membuat akses dan perdagangan maritim menjadi mengkhawatirkan,” papar Johnstone.
Hal ini besar kemungkinan akan terjadi mengingat posisi ISIS yang semakin tertekan akibat digempur dua pihak sekaligus, yakni pihak pemerintah Assad yang dibantu oleh Rusia, dan pihak koalisi oposisi yang didukung oleh Amerika Serikat. Sebelumnya, dikabarkan bahwa komandan ISIS sudah mempersiapkan rute pengungsian darurat ke Libya apabila situasi pimpinan mereka di Suriah dan Irak semakin terdesak.