Lembaga pejuang HAM Palestina, Addameer, menyebut Qiq mendapat “penyiksaan saat menjalani interogasi.”
Pihak pengacara Qiq memperingatkan bahwa organ kliennya kini telah memburuk dan dapat membuatnya meninggal sewaktu-waktu. Jawad Boulus, pengacara Qiq mengatakan tiga hakim di Mahkamah Agung Israel diduga telah diberitahu tentang sebuah informasi rahasia yang meyakinkan mereka bahwa Mohammed al-Qiq adalah orang yang berbahaya bagi keamanan Israel.
Pihak Uni Eropa juga mengungkapkan kekhawatirannya akan kondisi kesehatan Qiq yang sangat memburuk.
Hamas telah memperingatkan Tel Aviv pihaknya akan mengeluarkan respon yang sangat keras jika Qiq sampai meninggal. Pihak rumah tahanan Hamas menyebut nyawa Mohammed al-Qiq sebagai “garis merah” yang apabila dilanggar oleh Israel, akan membuat pihak Zionis menerima akibat yang tidak terbayangkan.