Hobbymiliter.com – Arab Saudi telah mengumumkan rencananya untuk meyakinkan kembali investor bahwa ekonomi negaranya akan mampu bertahan di tengah murahnya harga minyak dunia. Seperti diketahui, Riyadh baru saja mencatatkan deficit anggaran sebesar 15% dari produk domestic bruto mereka.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan mereka akan sektor minyak dan mengurangi beban pelayanan masyarakat, setelah banyak mengeluarkan uang untuk membiayai perangk di Yaman.
“Ekonomi Saudi akan berubah dari pertumbuhan kuantiatif yang mengandalkan ekspor komoditi, menjadi pertumbuhan kualitatif yang merata di seluruh bidang,” demikian disampaikan Khalid al-Falih, Menteri Kesehatan Arab Saudi merangkap Komisaris Saudi Aramco, perusahaan gas minyak terbesar di dunia yang dimiliki oleh pemerintah Saudi.
Pengeluaran negara nantinya akan dipakai untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja dalam jangka pendek, sehingga memindahkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pemerintah ke sektor swasta.