Mengutip temuan dari laporan Europol, Wainwright mencatat bahwa serangan terbaru kemungkinan akan difokuskan untuk menyerang “target empuk” karena dampaknya yang sangat besar.
Laporan Europol juga menyebut bahwa ISIS telah mengembangkan “komando perintah eksternal” yang biasa dipakai oleh pasukan militer khusus yang berperang secara internasional.
“Serangan November di Paris dan Oktober pada pesawat Rusia menunjukkan perubahan strategi ISIS untuk bermain secara global,” tambahnya.
31 Oktober silam, Airbus A321 milik maskapai Rusia, Kogalymavia, jatuh di Semenanjung Sinai di Mesir setelah lepas landas dari resor wisata Sharm el-Sheikh di Laut Merah. Kejadian ini menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 224 orang.
Europol juga membantah bahwa teroris ikut memanfaatkan masuknya pengungsi dari Timur Tengah ke Eropa.
“Tidak ada bukti langsung yang mengarah ke pemanfaatan alur pengungsian oleh anggota teroris,” katanya. Meski begitu kepolisian Eropa tetap berjaga-jaga karena gelombang pengungsi yang baru rentan dimasuki oleh militan ISIS.