Ada laporan yang menyebut bahwa pemimpin kunci ISIS di Irak, Abu Omar dikirim ke Libya untuk memperkuat pengaruh kelompok teroris tersebut di kota Sirte dan juga mempersiapkan pengungsian apabila situasi pemimpin ISIS di Irak dan Suriah semakin tertekan. Dilaporkan juga banyak rekrutan ISIS yang kini lebih memilih masuk ke Libya setelah pemerintah Turki memperketat perbatasannya dengan Suriah.
Jenderal Votel yang baru saja dipilih oleh mengambil alih Pusat Komando AS, mengatakan dalam sebuah konferensi bahwa operator khusus Amerika akan terus melakukan operasi balasan dan mengumpulkan data, sebagai bagian dari usaha koalisi untuk mencegah ISIS semakin membesar di wilayah Timur Tengah.
“Supaya ancaman ini dapat tersampaikan secara menyeluruh, kami harus melakukan kegiatan yang mencapai sasaran yang memungkinkan kami untuk menginjak-injak (ISIS). Termasuk, mencegah, menghancurkan mereka di daerah yang kelompoknya belum matang atau baru tumbuh sehingga kami dapat merebut kembali area tersebut dan menyerahkannya kepada pihak berwenang lokal yang sah.”