Namun, Badan Pengetahuan Pertahanan AS, kelompok penasihat senior yang terbentuk atas ahli pemerintah dan sipil, menolak berkomentar panjang dalam laporan mereka yang menuduh Beijing mencuri data rancangan tersebut.
Laporan yang dikutip oleh Globe and Mail ini tidak menjelaskan mengenai itikad kedua tentara yang diklaim terlibat dalam konspirasi pencurian data tersebut. Masih belum pasti apakah kedua bekerja secara pribadi atau dipekerjakan oleh pemerintah Beijing.
Berdasarkan laporan koran tersebut, kedua “anggota militer Tiongkok” tersebut dituduh mengirim email mata-mata kepada insinyur penerbangan Amerika melalui tangan Su Bin, seorang pengusaha industri penerbangan keturunan Tiongkok yang tinggal di Vancouver, Kanada.