Turki bersama dengan AS dan Arab Saudi menjadi pendukung utama usaha kelompok oposisi untuk menggulingkan Assad, dan hal ini telah membuat tensi antara Ankara dan Teheran menjadi semakin tegang.
Akhir-akhir ini, Rusia berusaha membalas dendam pesawat Sukhoi Su-24 yang dijatuhkan oleh pesawat F-16 Turki dengan cara memberlakukan sanksi “hingga keluar aspek komersial.”
Dalam pertemuan antara tim pengadaan militer dengan Parlemen Turki, disebutkan bahwa pejabat tinggi pengadaan militer, Ismail Demir menyarankan untuk mengembangkan rudal ofensif.
“Sulit bagi sebuah negara untuk menjadi disegani hanya dengan persenjataan defensive saja. Inilah mengapa sistem (rudal) ofensif juga harus bisa dikembangkan,” kata Demir.
Demir mengakui bahwa program tersebut akan membutuhkan bantuan ilmu dari pihak asing pada tahap awal. Ia tidak menyebutkan nama secara spesifik untuk membantu merealisasikan program Turki, namun tidak membantah adanya pilihan untuk bekerjasama dengan Tiongkok.