Persenjataan ini dapat menembak unit roket otomatis baik dalam jumlah 1 maupun 12 unit sekaligus.
Kolonel Muginov menambahkan bahwa peluncur terbaru ini memamerkan kemampuan persiapan modus pertempuran dari roket Tornado-S yang memakan waktu jauh lebih sedikit ketimbang pendahulunya.
Hulu ledak otomatis dengan kemampuan ganda yang terpasang pada versi Tornado-G keluaran 2015 mampu menembus infantri dan kendaraan lapis baja.
Sistem roket Tornado-G dan Tornado-S termutakhir diperkirakan akan menggantikan peluncur Grad dan Smerch pada tahun 2020 mendatang, sebagai bagian dari program peremajaan alutsista besar-besaran Rusia.
Tornado-G yang pertama kali diterima oleh militer Rusia pada bulan Juli kemarin memiliki jarak tembak 90 kilometer dan menjadi yang sistem roket pertama yang diperlengkapi dengan GPS. Peluncur Tornado-G juga dapat dioperasikan menggunakan komputer.
Toronto Canada