“Mereka harus tahu bahwa Israel dapat melakukan serangan kepada siapapun yang ingin menghancurkannya dengan sangat keras,” ujar Netanyahu.
Unit kapal selam kelima ini diberi nama “Rahav” yakni seekor monster laut yang sering diceritakan dalam kisah Taurat.
“Rahav secara aktif akan mengambil bagian dalam mempertahankan negara Israel dan wilayah perairannya, dengan beroperasi secara lebih dalam, lebih jauh, dan lebih lama di bagian laut yang paling dalam, dengan mata yang awas,” ujar Presiden Israel, Reuven Rivlin dalam acara tersebut.
Sumber militer di Barat mengatakan bahwa kapal selam kelas Dolphin ini dapat dipersenjatai dengan rudal dan hulu ledak nuklir. Israel disebut-sebut memiliki sekitar 100 hingga 200 unit hulu ledak dan rudal yang dapat digunakan untuk persenjataan.
Namun Israel menolak mengkonfirmasi mengenai kepemilikan senjata nuklir tersebut, karena jika iya, maka hanya merekalah yang memiliki senjata nuklir di kawasan Timur Tengah, dan akan memicu persoalan baru.
Kelima kapal selam buatan Jerman ini akan digunakan untuk melindungi wilayah pantai mereka dan mengadakan misi mata-mata melawan musuh bebuyutan mereka.
Sebelumnya, Netanyahu mencoba untuk membatalkan perjanjian kelompok negara adidaya dunia dengan Iran, yang didalamnya berisi nota kesepahaman untuk mengurangi kapasitas program nuklir Iran dan melonggarkan sanksi yang diterapkan pada Teheran.
Dikabarkan, kapal selam ini menelan biaya sekitar 500 juta euro (540 juta dollar) atau sekitar 7,5 triliun rupiah. Berlin disebut-sebut membiayai sepertiga dari harganya.