Sistem terbaru ini dikembangkan oleh Radio Engineering and Information Systems Concern, dan Distant Radio Communication Scientific Research Institute. Stasiun ini akan memamerkan sistem standarisasi dan fabrikasi tingkat tinggi, dimana pembangunannya sendiri hanya menelan waktu hingga satu tahun hingga dapat beroperasi, dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang dapat memakan waktu hingga 5-10 tahun.
Menurut pengamat militer di lembaga Svobodnaya Pressa, Vladimir Puchkov, pengurangan durasi konstruksi ini dapat dimungkinkan karena menggunakan beberapa macam modul pabrikan yang ditempatkan pada lantai beton seukuran lapangan sepakbola. Bangunan pos dan tempat tinggal juga dibangun berdasarkan modul tersebut.
Sistem stasiun seri Voronezh ini juga mengkonsumsi daya listrik yang jauh lebih rendah ketimbang stasiun yang berasal dari zaman Uni Soviet.
Dibandingkan dengan radar Daryal (Soviet), yang mengkonsumsi daya 50 megawatt, dua dari tiga unit Voronezh ini hanya mengkonsumsi 0,7 megawatt, sedangkan satu lainnya yang memiliki “potensi besar” memakan daya sebesar 10 megawatt. Ini tidak hanya menguntungkan dari segi biaya operasional saja, namun juga dari segi kepraktisan dalam merawat sistem pendingin airnya.
Hasilnya, biaya yang diperlukan pun menjadi lebih rendah, yakni 1,5 miliar rubel atau sekitar 271 miliar rupiah, dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang dapat menelan biaya sekitar 10-20 miliar rubel atau sekitar 1,8 hingga 3,6 triliun rupiah per unitnya.