Buk-M3 mengangkut rudal dalam kotak kotak peluncur, dimana hal ini berbeda dengan rudal Buk versi terdahulu yang menggunakan sistem peluncur rudal eksterna -rudal dibiarkan telanjang di lancher. Fitur terbaru ini akan memungkinkan Buk-M3 untuk mengurangi durasi antar tembakan ketika diluncurkan secara salvo, sebagaimana peluncurnya tidak harus berubah posisi dan mengangkat misil kearah target. Kini, roket dapat ditembakkan secara vertikal dan akan menyesuaikan target di udara.
Radar terbaru yang diusung oleh Buk-M3 juga memungkinkannya untuk mendeteksi flying object pada ketinggian yang sangat rendah, mulai dari 5 meter. Jarak serangan efektifnya pun bertambah panjang menjadi 70 kilometer jauhnya. Peluncurnya dipersenjatai dengan perangkat deteksi sasaran dengan pencitraan tele-thermal, sehingga dapat melacak target dalam kondisi cuaca dan cahaya apapun.
Menurut saluran TV Rusia Zvezda, Buk-M3 dapat secara sekaligus melacak dan menyerang hingga 36 target, dengan peluang satu buah rudal dalam mengenai target sebesar 0,9 persen. Sistem persenjataannya juga dapat mencegat dan menghancurkan target di udara dengan kecepatan 3 kilometer per detik. Hal ini dua kali lipat lebih cepat ketimbang misil serupa yang dikembangkan oleh AS, yakni Patriot.
Paket Rudal Anti Pesawat Buk-M3 pertama diperkirakan akan dapat digunakan oleh militer Rusia pada tahun ini, sebagai bagian dari program persenjataan umum yang sedang berjalan. Kemampuan anti pesawat Rusia yang sudah solid pun diperkirakan akan semakin kokoh.