Permintaan perangkat yang tergolong ke dalam Major Defense Equipment (MDE) ini meliputi 400 unit rudal tube-launched, optically-tracked, wireless-guided atau yang disebut dengan TOW dengan kode 2B Aero.
Menurut pihak DSCA, penjualan yang sedang dicanangkan ini akan “memajukan upaya Oman untuk mengembangkan kemampuan pertahanan darat terintegrasi.”
“Oman akan menggunakan kemampuan perangkat ini untuk memperkuat pertahanan dalam negerinya dan memajukan kerjasama operasi dengan AS dan sekutu lainnya,” demikian pernyataan dari DSCA.
Pabrikan yang akan memproduksi kontrak unit misil pertahanan darat ini adalah Raytheon Missile Systems yang bermarkas di Tucson, Arizona.
Oman telah meningkatkan kemampuan pertahanan daratnya sejak koalisi Arab pimpinan Saudi melakukan operasi di Yaman. November silam, Oman dilaporkan tertarik untuk mendatangkan 80 unit tank Leopard dari pabrikan Jerman, Krauss-Maffei Wegmann. Kontraknya sendiri diperkirakan bernilai 2,2 miliar dollar atau sekitar 30 triliun rupiah.