Dalam satu dasawarsa ke depan, kekuatan tempur Rusia akan mengusung sistem kendali remote dan robotik dengan jumlah sekitar 30 persen. Di samping itu, ada puluhan sistem robotik berbasis darat dan laut serta ratusan UAV (drone) yang sudah digunakan oleh militer Rusia.
Tahun lalu, robot pemantau dan petugas pemadam kebakaran menjadi primadona pada acara pertunjukan mesin tempur otomatis yang dipamerkan selama pergelaran militer Army-2015 di luar kota Moskow.
Kerangka yang diberi nama Platform-M adalah salah satu sistem robot tempur terbaru, yang dikhususkan untuk melawan musuh tanpa melakukan kontak langsung.
Berbekal sebuah peluncur granat dan senapan mesin, perangkat ini dapat menjadi satuan tempur yang ideal untuk misi pengintaian dan patroli, serta untuk menjaga area yang dianggap penting.
Sedangkan Uran-6 merupakan robot penghapus ranjau serbaguna, yang cukup kuat untuk menggantikan peran 20 orang prajurit. Perangkat ini dapat dioperasikan dari jarak yang jauh dan relatif aman, yakni sekitar satu kilometer.
Dipersenjatai dengan pisau buldoser dan pukat, robot Uran-6 dapat mendeteksi, mengidentifikasi dan menghancurkan ranjau yang mengandung mesiu hingga 60 kilogram beratnya. Sedangkan perangkat pendampingnya, Uran-14, dapat menembus medan sulit dan memadamkan api.
Ada pula Argo, yakni robot jarak jauh yang dioperasikan dengan kendali remote. Argo juga memiliki kemampuan berenang, sehingga dapat dipakai sebagai perangkat yang penyokong untuk unit pendaratan Marinir. Robot Argo dipersenjatai dengan senapan mesin berkaliber 7.62mm tunggal, dan troika roket peluncur granat RPG-26.
Daftar sistem robot militer yang dijadwalkan akan segera melakukan misi militer pada tahun 2016 juga memasukkan robot mini portabel Yula-N. Dengan bobot sekitar satu kilogram, Yula-N dapat mengirimkan informasi ke operator hingga 100 meter jauhnya selama dua jam non-stop.
Terakhir, ada Kadet yang merupakan robot pengintai mini yang juga dapat digunakan untuk mengangkut kargo kecil.