Pelajaran berharga lain dipetik Korp Marinir AS akan Heli AH-IW dari kiprahnya di medan perang Kosovo tahun 1999. Harus diakui, empat buah AH-IW yang diterbangkan di garis depan penyerangan dari basis Skopje di Macedonia pada bulan Juni-Juli 1999 itu mengalami kesulitan dalam mendeteksi target-target sasaran secara tepat. Masalahnya tidak lain, kancah perang yang ‘semrawut’ juga karena target-targetnya berada di areal urban. Inilah, antara lain, salah satu sebab pendorong generasi FLIR ditingkatkan.
Bila dibandingkan dengan pendahulunya AH-IW, maka si penerus AH-IZ Viper memiliki beberapa perbandingan dalam hal bobot. Antara lain MTOW yang lebih berat menjadi 18.500 pon dari 14.750 pon. Kapasitas daya guna [usefulload) AH-IZ sebesar 2.432 kg dari 1.676 kg pada AH-1W. Kapasitas fuel internal pun meningkat menjadi 1.272 kg dari 938 kg.
Hal ini disebabkan antara lain oleh penggunaan empat bilah main rotor (baling-baling utama), peningkatan dari dua bilah pada AH-1 W, yang mampu mengepak lebih hebat. Baling-baling utama serta hub-nya juga toleran terhadap serangan peluru hingga kaliber 23 mm. Kemampuan radius tempur bertambah dari 38 mil laut menjadi 125 mil laut. Kulit tubuh serta sistem-sistem kontrol terbang didesain tahan terhadap serangan peluru kaliber 14,5 mm. Dua mesin turboshaft T-700-GE-401 memang masih dipertahankan. Namun option Viper juga bisa menggunakan T-700-GE-401C, 701, atau 701C yang lebih besar kemampuannya.
Pada bulan Desember tahun 2000, AH-IZ Viper pertama melakukan uji terbang pertama dari pusat penelitian dan pengembangan Bell Helicopter di Arlington Texas, AS. Kemudian hingga empat bulan berikutnya, Bell dan pilot uji dari Korp Marinir AS melakukan serangkaian pengujian termasuk menuntaskan 60 jam terbang pertama guna melihat performa terbang dasar, sistem operasi, serta uji flight envelop.
Perkembangan heli tempur memang menarik untuk di simak. Fungsi heli moderen yang kiprahnya dimulai Bell AH-1 HueyCobra di Vietnam telah menggiring para perancang heli tempur di berbagai industri pesawat untuk berlomba mengeluarkan produk tercanggih. Heli memang punya beberapa keunggulan dibandingkan pesawat sayap tetap.
Dengan kecepatan terbang yang dapat diatur sedemikian rupa, hovering (terbang diam) beberapa kaki di atas tanah, terbang dan mendarat dari landasan sempit dan darurat, termasuk dari atas geladak kapal, membuatnya lebih mobile dan efisien dalam memberangus pasukan-pasukan darat musuh. Heli juga dapat digunakan menurunkan pasukan dan makanan, sebagai pengintai, pembuka jalan, pengawal konvoi pesawat hingga memadamkan api.
Kehebatan AH-IZ Viper mungkin harus kita lihat pembuktiannya di medan laga beberapa tahun ke depan setelah digunakan Korp Marinir AS. Namun jelas dengan pembaharuan heli tempurnya itu, Korp Marinir AS patut disegani. Apalagi karena dalam program remanufaktur di Bell Helicopter Textron dengan sandi H-l Program ini, Korp Marinir AS yang dibentuk pada 10 November 1775 ini juga menyertakan pembaharuan 100 unit UH-1N menjadi heli canggih UH-1Y. Wow.., kita tunggu saja.
Joss memang, teknologi akan selalu update mengikuti pesaingnya.