Menjadi Tempat Perundingan RI-Belanda
Pada awal bulan Desember tahun 1947, USS Renville diperintahkan berangkat menuju perairan Jakarta, Indonesia guna bertugas sebagai tempat perundingan antara Republik Indonesia dengan Belanda, yang kala itu masih dalam konflik bersenjata. Hadirnya USS Renville APA-227 di perairan Teluk Jakarta merupakan suatu usulan dari David Dean Rusk, seorang asisten menteri Luar Negeri Amerika Serikat (dikemudian hari beliau kemudian menjabat sebagai menteri Luar Negeri Amerika Serikat di era presiden John F. Kennedy). Keputusan mengirimkan Renville sebagai lokasi perundingan RI-Belanda diambil setelah diskusi yang panjang dan alot antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan Komisi Tiga Negara atau KTN. Pada saat itu, kapal perang milik Amerika Serikat tersebut dikomandani oleh Kapten David Merrill Tyree.
Setibanya di perairan Teluk Jakarta, USS Renville kemudian segera memulai misinya pada tanggal 8 Desember 1947 sebagai tempat perundingan antara delegasi Republik Indonesia dan delegasi Belanda. Setelah melalui perundingan yang panjang dan berlarut serta diskusi yang alot antara delegasi Republik Indonesia, Belanda, dan Komisi Tiga Negara, pada tanggal 17 Januari 1948 akhirnya dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Renville diatas geladak bagian depan kapal yang berada didekat haluan kapal USS Renville APA-227.
Sayangnya, pada bulan Desember 1948, Belanda melanggar gencatan senjata yang tertuang dalam Perjanjian Renville dan melakukan apa yang oleh publik Indonesia dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II atau Operation Kraai di penamaan yang diberikan oleh militer Belanda.
Istirahat Sejenak
USS Renville APA-227 kemudian dinonaktifkan dari layanan dinas resmi di Angkatan Laut Amerika Serikat pada tanggal 30 Juni 1949. Beberapa tahun kemudian, meletus perang di Semenanjung Korea yang kita kenal dengan sebutan Perang Korea. USS Renville kembali diaktifkan pada tanggal 5 Januari 1952 untuk bertugas mengangkut pasukan militer dari Jepang ke kota-kota pelabuhan di Korea Selatan, seperti Busan dan Incheon. Kemudian setelah bulan Juni 1953, ia kembali berlayar menuju San Fransisco, Amerika Serikat.