Peran C-130 Hercules di lingkungan TNI sangatlah besar. Hanya C-130 Hercules lah, yang saat Operasi Trikora mampu terbang menusuk jauh ke dalam pedalaman Irian yang dikuasai Belanda saat itu. 1 Flight C-130 Hercules berhasil menerjunkan 1 Kompi pasukan Naga ke Merauke, yang bahkan, karena terlalu jauh menusuk ke pedalaman, keseluruhan Flight Hercules tersebut terbang tanpa pengawalan.
Hal tersebut dikarenakan karena tidak ada pesawat pengawal yang mampu terbang sejauh Hercules, baik P-51 maupun B-25. Apalagi jet tempur buatan Soviet, yang hanya berperan sebagai interceptor perlindungan pangkalan karena radius tempurnya sangat pendek.
Pada saat Operasi Dwikora pun, peran Hercules sangat penting. Beberapa kali infiltrasi di Semenanjung Malaya dan Sabah/Sarawak dilakukan oleh Hercules. Paling tidak ada 2 unit C-130 Hercules AURI yang total lost dalam operasi ini. Satu Hercules jatuh sewaktu mengantar pasukan yang akan menginfiltrasi Semenanjung Malaya dan satu jatuh terkena friendly fire di Kalimantan.
Selain itu, berbagai peran telah dijalani oleh C-130 Hercules TNI AU. Dari peran ambulan sewaktu tanggap darurat bencana alam, menerjunkan pasukan sewaktu operasi Seroja di Timor Timur, penerjunan bulldozer saat pembukaan lapangan terbang di pedalaman Irian Jaya, operasi pengangkutan Transmigran di era Orde Baru, pengiriman bantuan kemanusiaan ke landasan darurat di Afghanistan hingga penebaran garam bagi upaya rekayasa cuaca hujan buatan, hingga evakuasi WNI dari China karena kasus virus Corona dari Batam ke Natuna.
Memang, C-130 Hercules adalah pesawat yang luar biasa!