Senjata pertahanan diri berupa sebuah kanon laras ganda GSH-23, ditambah dengan tujuh hard point untuk cantelan senjata, termasuk diantaranya satu hardpoint di perut pesawat, empat di bawah sayap, dan dua di wingtip. JF-17 mampu menggotong berbagai senjata dengan total berat 3.700 kg. Mampu bertempur secara dengan senjata rudal jarak sedang PL-12/SD-10 buatan Cina, yang merupakan rudal udara ke udara sekelas R-77 & AMRAAM. Pesawat mampu membawa rudal jarak dekat AIM-9P4/P5 buatan Amerika atau PL-7/8/9 buatan China. Selain mampu meluncurkan senjata unguided seperti bom dan roket, JF- 17 juga bisa dilengkapi pod khusus untuk penembakan senjata laser guided di siang dan malam hari.
Desain JF-17 yang dikembangkan China dan Pakistan dengan menggunakan pendekatan sangat berbeda, jika dibandingkan dengan berbagai pesawat buatan China yang sebelumnya. Sebelum JF-17, China selalu membuat pesawat tempur dengan metode dan konsep yang mengadopsi filosofi Rusia/Soviet. Sedangkan JF-17 dirancang berdasarkan filosofi, dan taktik perang udara Pakistan dan teknik perang udara Barat. Pakistan menggunakan teknik dan doktrin tempur F-16 miliknya sebagai standar desain teknis dan sistem senjata di pesawat ini.
Seperti kita ketahui sejak awal kemerdekaan Pakistan, peran pesawat tempur bagi negara ini sangat vital. Para penerbangnya terkenal andal mengadopsi taktik perang udara Barat dalam pesawat tempurnya, yang awalnya diperoleh dari Amerika seperti F-86 Sabre dan F-104 Starfighter. Bahkan ketika mengoperasikan pesawat tempur buatan Cina yang nota bene merupakan copy dari pesawat tempur buatan Soviet, Pakistan konon mengoperasikannya dengan doktrin pertempuran udara ala Barat.
Saat ini Pakistan mengoperasikan sekitar 75 unit pesawat F-16 yang campuran dari versi A/B dan C/D. Seluruh pesawat F-16 A/B nya sudah di-upgrade (Midlife Upgrade) di AS dan Turki sehingga kemampuannya setara dengan pesawat F-16 C/D Block 52 Pakistan yang baru datang tahun 2010.
Saat ini Pakistan mengoptimalkan skadron skadron F-16 A/B dan F-16 C/D nya dengan mengembangkan sekolah taktik tempur (Weapon Tactics School). Hal ini juga yang membuat banyak penerbangnya di minati untuk menjadi penerbang di Angkatan Udara berbagai negara-negara Timur Tengah. Mereka mengajar dan mengawaki pesawat-pesawat canggih Amerika dan Eropa sebagai penerbang pinjaman dari Pakistan.