Di masa lalu, roket-roket Hamas tidak ada yang berhasil menjangkau ibu kota Israel, Tel Aviv. Namun – seperti diyakini Israel – pejuang Hamas mendapat suntikan teknologi dari Iran, yang kemudian mampu membuat jangkauan tembak roketnya meningkat dan mengancam ibukota negara Yahudi tersebut.
Komponen penting sistem pertahanan roket/rudal Iron Dome adalah radar untuk mendeteksi adanya roket yang datang mengancam. Cara kerja Iron Dome begini, saat roket diluncurkan oleh pejuang Palestina, beberapa sensor dan radar akan memberikan peringatan dini. Kemudian, jika sistem berada dalam mode Auto Engage, berikutnya adalah perangkat sistem komputer langsung bekerja untuk menghitung dan menetapkan prediksi trajektori lintasan roket, akan kemana roket itu mengarah, apakah ke lokasi permukiman, atau ke lokasi tanah kosong.
Kalau diperkirakan roket akan jatuh ke ruang kosong, sistem tidak akan menembakkan rudal penyergap untuk menghadang roket penyerang. Sembari dihitung, rudal rudal interceptor bernama Tamir akan diluncurkan duluan. Setelah prediksi lintasan pencegatan selesai dihitung dan diprediksi, sistem akan mengupdate setiap rudal yang sudah meluncur duluan tadi via datalink. Rudal Tamir akan mencegat roket Palestina, dan dengan sistem proxymity fuse, akan meledak didekat tiap tiap roket. Pecahan rudal inilah yang diharapkan merusak roket roket Palestina. Untuk rudal rudal yang tidak berhasil mendapatkan update sasaran, mungkin karena sasaran sudah habis, akan diledakkan diudara oleh sistem. Semua ini terjadi dalam hitungan detik saja.
Super komputer yang ditanam pada sistem Iron Dome sesungguhnya merupakan senjata utama dari sitem ini, bukan rudalnya. Sistem komputer ini yang menentukan, apakah roket yang ditembakkan oleh pejuang Palestina tersebut berpotensi jatuh di kota/pemukiman atau tidak. Jika iya, maka komputer akan mengirim rudal mencegatnya. Jika tidak, akan dibiarkan. Maklum saja, rudal penghadang yang tersebut tidak murah. Satunya konon berharga 50.000 dolar, bahkan seorang kritikusnya seperti dikutip Washington Times menyebut angka 100.000 dolar per rudal penghadang.
Bandingkan dengan roket Qassam yang harganya disebut hanya 1.000 dolar per unit. Namun, pernah ada kejadian, roket Palestina yang dibiarkan jatuh ke area kosong non pemukiman, ternyata menghantam bis antar kota yang sedang apes lewat.