Hobbymiliter.com – Melirik Modifikasi T-62 Aljazair Dari Tank Menjadi Fire Support Vehicle. Dalam acara parade peringatan 60 tahun kemerdekaan Aljazair yang berlangsung pada hari Selasa, tanggal 5 Juli 2022, Angkatan Darat Aljazair atau Algerian People’s National Army (ANP) memamerkan kendaraan tempur yang dimiliki dan dioperasikan oleh pasukannya. Dari sederet kendaraan tempur yang turut berpartisipasi dalam parade tersebut, tampil juga deretan kendaraan tempur dari jenis Fire Support Vehicle atau disingkat FSV yang merupakan modifikasi dari tank tempur T-62 milik Angkatan Darat Aljazair. Kemunculan kendaraan tempur modifikasi tersebut merupakan kemunculan resmi pertamanya di hadapan publik Aljazair dan internasional setelah sebelumnya pada tanggal 2 Juli 2022 foto – foto tank tempur yang dimodifikasi tersebut muncul di internet saat sedang melaksanakan latihan parade hari peringatan 60 tahun kemerdekaan Aljazair.
Aljazair memulai proses modernisasi armada tank tempur T-62 mereka menjadi kendaraan tempur FSV pada tahun 2020. Pada sebuah rekaman video saat adanya kunjungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Aljazair, Letnan Jenderal Saïd Chengriha ke gudang pusat logistik sentral atau Central Logistics Base, tampak beberapa unit hull tank tempur T-62 yang tengah menjalani proses pemasangan kubah lapis baja untuk mengakomodir sistem kubah senjata jenis Berezhok buatan Russia. Pemasangan kubah lapis baja ini dilakukan untuk menyesuaikan diameter ring turret tank T-62 yang jauh lebih besar agar dapat mengakomodir sistem kubah senjata atau turret jenis Berezhok yang memiliki diameter ring turret lebih kecil. Tank tempur T-62 memiliki diameter ring turret sebesar 2.245 milimeter untuk mengakomodir sistem kubah senjata yang dilengkapi dengan meriam kaliber 115 milimeter. Inilah yang membuat hull tank tempur tersebut diberi tambahan kubah lapis baja agar dapat mengakomodir sistem kubah senjata jenis Berezhok yang hanya memiliki diameter ring turret sebesar 1.740 milimeter, menyesuaikan dengan hull kendaraan tempur BMP-2, dimana turret Berezhok sebenarnya didesain untuk ranpur tersebut.
Lantas, mengapa HobbyMiliter memutuskan untuk melirik modifikasi T-62 Aljazair dari tank tempur menjadi kendaraan tempur FSV?
Pertama, karena menurut opini penulis, jumlah kendaraan FSV yang dimiliki oleh Aljazair sebenarnya sudah cukup banyak. Berdasarkan informasi yang didapat oleh HobbyMiliter, Aljazair tercatat memiliki dan mengoperasikan beberapa jenis kendaraan tempur FSV, diantaranya tidak kurang dari 300 unit kendaraan tempur BMP-2 yang dimodifikasi menjadi FSV dengan menggunakan sistem kubah senjata Berezhok, yang dipesan oleh Aljazair sejak tahun 2006, kemudian, ada juga kendaraan tempur FSV BMPT Terminator yang dibeli oleh aljazair dari Russia dengan jumlah cukup besar yakni sebanyak 120 unit. Total armada kendaraan tempur jenis FSV milik Aljazair apabila dijumlahkan dari dua jenis ranpur tersebut mencapai 420 unit. Jumlah ini, hampir mendekati setengah dari jumlah total tank tempur utama yang dimiliki oleh Aljazair yakni hampir 1.100 unit dengan komposisi kurang lebih 600 unit tank tempur T-90SA, dan kurang lebih 500 unit tank tempur T-72M1. Jika ditambah dengan unit – unit tank T-62 yang dimodifikasi menjadi ranpur FSV (Algeria memiliki kurang lebih 330 unit tank T-62), maka total jumlah kendaraan tempur FSV yang akan dimiliki oleh Aljazair bisa meningkat hingga mencapai 750 unit (jika seluruh unit T-62 Aljazair dikonversikan ke kendaraan tempur FSV).
Artinya, dapat disimpulkan sebagai hipotesis awal bahwa Aljazair tengah atau sudah menerapkan konsep operasional tempur dimana unsur tank selaku kekuatan utama kavaleri dapat beroperasi bersama dengan kendaraan tempur FSV dan pasukan infanteri dalam rangka upaya menghalau lawan yang mungkin bisa saja mengincar gerak maju pasukan mereka dengan memanfaatkan celah dimana tank memiliki kerentanan dari segi persenjataan, perlindungan lapis baja, dan tingkat mobilitas jika dihadapkan pada unsur – unsur pasukan kecil yang mobile dan memiliki persenjataan anti kendaraan lapis baja seperti RPG (Rocket propelled Granade) dan atau ATGM (Anti tank guided missile). Hadirnya FSV dalam kolom kendaraan tempur milik AD Aljazair yang dapat beroperasi bersama dengan unit-unit kavaleri tentu memberikan perlindungan tidak hanya bagi infanteri yang sedang bergerak maju tetapi juga mampu melindungi kolom konvoi kendaraan tempur dari ancaman infanteri lawan yang dapat di-eliminasi menggunakan beberapa sistem senjata diantaranya kanon otomatis jenis 2A42 kaliber 30 milimeter, senapan mesin Coaxial (segaris bidik dengan meriam,Red) jenis PKT-M atau PKMT kaliber 7,62x54mmR (Rimmed Cartridge), dan sistem peluncur granat otomatis jenis AGS-30M yang mampu melontarkan munisi granat kaliber 30 milimeter. Selain mampu melindungi gerak maju pasukan kavaleri dari ancaman unsur infanteri lawan yang dapat menggunakan senjata anti perlindungan lapis baja seperti ATGM dan RPG, kendaraan tempur jenis FSV yang dilengkapi dengan sistem kubah senjata Berezhok ini juga dapat melindungi gerakan maju pasukan infanteri dari ancaman pasukan kavaleri lapis baja lawan dengan adanya meriam otomatis jenis 2A42 kaliber 30 milimeter yang mampu menjebol perlindungan lapis baja ringan dari ranpur lawan dan sistem rudal anti tank atau ATGM jenis 9M133 Kornet untuk menghadapi kekuatan tank milik kavaleri lawan.