Perang Chechnya pertama (1994-1996) pertama adalah konflik antara pasukan Angkatan Bersenjata Rusia dengan pasukan dari wilayah yang memproklamirkan diri sebagai Republik Chechnya Ichkeria (CRI). Ketidakstabilan politik dan ketidakpuasan pada pemerintahan Uni Soviet yang menekan rakyat pada saat itu mendorong pembentukan kelompok-kelompok bersenjata di Chechnya, Ichkeria dan daerah-daerah sekitarnya. Perang ini berlangsung antara 1994 hingga 1996, ketika pasukan Chechnya dibawah kepemimpinan Dzhokhar Dudayev berhasil merepotkan pasukan Rusia, hingga kemudian tercapai perjanjian damai yang intinya Chechnya tetap merdeka secara de facto dan mundurnya pasukan Rusia dari seluruh wilayah Chechnya.
Perang Chechnya Kedua dimulai pada tahun 1999, tiga tahun setelah perang pertama selesai dengan perjanjian damai. Perang Chechnya kedua ini dimulai menyusul sejumlah serangan teror yang menargetkan infrastruktur sipil dan bangunan tempat tinggal di Rusia, yang menargetkan kota-kota besar antara lain Moskow dan St.Petersburg. Pada perang ini, Ibu kota Grozny dihancurkan dengan artileri berat oleh Rusia dan pasukan Chechnya mengalami kekalahan, terlebih setelah Rusia berhasil melacak dan membunuh beberapa pemimpin Chechnya, termasuk Dzhokhar Dudayev.
Pada akhirnya, kemerdekaan negara Chechnya dihapuskan, dan dimasukkan sebagai salah satu negara bagian dari Federasi Rusia. Vladimir Putin juga mengangkat Akhmad Kadyrov, salah satu pemimpin milisi Chechnya yang membelot ke Rusia sebagai Presiden negara bagian tersebut. Setelah Akhmad Kadyrov dibunuh oleh mantan rekan seperjuangannya, anaknya, Ramzan Kadyrov menggantikannya hingga sekarang.
Pada serangan Rusia ke Ukraina tahun 2022 ini, Ramzan Kadyrov mengirimkan tentara dan peralatan perang untuk bertempur di pihak Rusia.
-disadur dan diupdate seperlunya dari tulisan Wahyu Parind di Ammochambers.com