Terjadinya Kemerdekaan Isral tersebut menjadi awal mula konflik Palestina Israel. Sehari setelah deklarasi kemerdekaan Israel, pasukan Arab menginvasi negara baru dengan meluncurkan perang besar kepada Israel.
Invasi yang dilancarkan pada 15 Mei 1948 menjadi puncak dari konflik yang terjadi yang dikenal dengan perangas al-Nakba (Malapetaka) bagi orang Palestina. Perang tersebut membuat 700 ribu orang Palestina harus mengungsi.
Beberapa orang Palestina memilih untuk tetap berada di dalam perbatasan Negara baru Israel dan mengambil kewarganegaraanya dan orang-orang tersebut dikenal dengan sebutan warga Arab Israel. Tetapi sebagian besar penduduk Palestina yang mengungsi, telantar di seluruh West Bank, Jalur Gaza, dan di negara-negara tetangga.
Jalan Menuju Kesepakatan Damai Palestina
Seiring dengan konflik Palestina dan Israel yang tidak penah usai, ada banyak resolusi yang difasilitasi pihak Internasional tetapi tidak membuahkan hasil.
Kesepatakan damai yang terkenal adalah kesepakatan Oslo dengan pendekaran resolusi yang dinamakan negosiasi timbal balik bertahap. Kesepakatan tersebut secara tidak langsung mengadvokasi terjadinya konsep dua negara dengan pembagian tanah Palestina jadi 3 wilayah administratif. Dimana Area A diserahkan ke Palestina, Area B dibawah kendari 2 negara Palestina dan Israel dan Area C sekitar 60 persen wilayah West Bank diserahkan ke negara Israel.
Tetapi kesepakatan ini oleh kedua belah pihak tidak bisa memenuhinya dengan baik. Karena sepanjang tahun 1990 organisasi di Palestina seperti Hamas melakukan aksi bom bunuh diri terhadap Israel. Hamas memiliki alasan tidakan tersebut dilakukan karena Israel membantai warga Palestina. Sehingga membuat kesepakatan damai seakan gagal dan membuat konflik semakin panjang sampai saat ini. Walaupun sudah banyak solusi kesepakatan damai dilakukan.