Karena di dalam prasasti tersebut terdapat tulisan pallawa dan Sansekerta, maka menurut para ahli Kerajaan Kutai menganut agama Hindu. Fungsi dari adanya Yupa ini adalah adalah sebagai prasasti, lambang kebesaran raja dan tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan.
Ahli sejarah juga meyakini bahwa pada tulisan pada Yupa atau prasasti tersebut, Raja Kudungga berasal dari Indonesia.