Tahukah Anda bahwa janji kemerdekaan Jepang untuk Indonesia yang telah digembor-gemborkan itu tidak terlaksana sama sekali. Ada beberapa alasan kenapa Indonesa cenderung lambat dalam menerima “hadiah” atau janji kemerdekaan dari Jepang jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada Filipina dan Burma yang telah dimerdekaan oleh Jepang pata Tanggal 1 Agustus 1943.
Pertama, Jepang berdalih bahwa belum ada kesepakatan atau perjanjian apapun dengan para tokoh pemimpin Indonesia berkaitan dengan perumusan pemberian kemerdekaan yang sebagaimana telah dijanjikan sehingga Jepang selalu menunda-nunda pelaksanaan kemerdekaan tersebut bagi negera Kita, Indonesia.
Kedua, setelah dua tahun menunggu, barulah Jepang terlihat pergerakannya yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia dengan perencaan untuk mendirikan organisasi penting, yaitu BPUPKI bertepatan pada Tanggal 1 Maret 1945. BPUPKI yang dikenal dengan sebutan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai dalam bahasa Jepang merupakan singkatan dari Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Namun, tetap saja diakibatkan karena terjadi tawar menawar yang cukup a lot antara Jepang dan Indonesia, maka penyusunan kemerdekaan melalui BPUPKI pun memakan waktu yang lama.
Ketiga, janji kemerdekaan bagi Indonesia semakin abu-abu karena ada pergantian Kabinet Koiso oleh Kabinet Suzuki. Pergantian itu ternyata bukan memperlancar terhadap persiapan kemerdekaan Indonesia, malahan justru sebaliknya sehingga organisasi yang diketuai Dr. Rajiman Wedyodiningrat pun tidak mampu berbuat banyak untuk melepaskan Bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan Jepang yang sangat kejam.
Jepang Mulai Terdesak oleh Sekutu dan Kalah Perang Dunia II
Hal yang melatarbelakangi kenapa Jepang memberikan “hadiah” kemerdekaan bagi Negara Kita adalah salah satunya adalah situasi dan kondisi mereka yang mulai mengalami kekalahan dalam peperangan melawan pasukan Sekutu. Hal itu diperkuat juga dengan kekalahan mereka dalam Perang Dunia II.