Dari penyerangan ini sehingga membuat sekitar 1335 orang berasal dari suku Madura mengungsi.
Sejarah Penyelesaian Konflik Sampit
Pada tanggal 18 Februari 2001, suku dayak akhirnya bisa menguasai kota sampit. Tetapi polisi berhasil menahan seorang pejabat lokal, karena dugaan menjadi dalang dari pecahnya konflik di sampit. Orang ditahan tersebut diduga telah membayar 6 orang untuk melakukan provokasi kerusuhan yang ada di Sampit.
Kemudian ribuan warga Dayak mengepung kantor polisi yang berada di Palangkaraya dan meminta pembebasan tahanan. Permintaan tersebut dikabulkan polisi di tanggal 28 Februari 2001.
Pada saat itu militer berhasil membubarkan massa dari Suku Dayak yang ada di jalanan. Dari konflik Sampit ini ada sekitar 100 warga Madura yang terpenggal kepalanya oleh suku Dayak.
Sejarah penyelesaian konflik sampit mulai mereda ketika pemerintah berhasil meningkatkan keamanan. Caranya adalah dengan menangkap para provokator, dan melakukan evakuasi warga.
Untuk memperingati akhir konflik sampit, dibuatlah sebuah perjanjian damai antara Suku Dayak dan Suku Madura. Agar Perjanjian damai tersebut bisa diingat terus maka dibentuklah tugu perdamaian di Sampit.
Jadi itulah tadi sejarah penyelesaian konflik sampit yang dilakukan pemerintah. Semoga dengan adanya informasi sejarah ringkas ini bisa membuat kamu memahami sejarah tentang konflik sampit dengan lebih jelas.