Ki Ageng Sela memiliki tempat tinggal di desa yang berada di sebelah Tawangharjo yang ada di Kabupaten Grobogan, yang dikenal dengan nama Desa Sela. Beliau memilih hidup sebagai petani dan lebih suka untuk memperdalam ilmu agama dan menjadikanya sebagai orang yang religius.
Nama Sela berasal dari adanya bukit atau gunung berapi yang menjadi sumber garam dan api abadi yang ada di wilayah Grobogan. Dan di daerah tersebutlah Ki Ageng Sela meninggal dan dimakamkan.
Asal Usul Ki Ageng Selo
Jika berbicara tentang asal usul dari ki Ageng Selo, Ki Ageng Selo menjadi seorang tokoh spiritual dan leluhur dari raja-raja dari Kesultanan Mataram yang berasal dari Jawa Tengah.
Ki Ageng Selo yang memiliki nama asli Ki Ageng Ngabdurahman Sela ini adalah keturunan dari Raja Brawijaya, yang merupakan raja terakhir dari Majapahit. Menurut kisahnya Brawijaya mempunyai seorang anak laki-laki bernama Bondan Kejawan. Dan Ki Ageng selo merupakan cucu dari Bondan Kejawan.
Legenda Penangkap Petir Ki Ageng Selo
Karena semasa hidupnya menjadi seorang petani, sehingga Ki Ageng Selo lebih banyak menghabiskan waktu di sawah. Dan pada suatu ketika, Beliau sedang bekerja mencangkul di sawah dan langit sedang mendung. Kemudian tak lama kemudian hujan turun dan petir mulai menyambar.
Petani lainnya pada saat itu yang melihat cuaca buruk, bergegas untuk pulang karena takit. Tetapi Ki Ageng Selo tetap melanjutkan pekerjaannya. Saat Beliau sedang mencangkul tiba-tiba sebuah petir menyambarnya.