Berdasarkan Wikipedia, orde baru adalah sebutan untuk zaman atau masa pemerintahan Indonesia yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Orde baru dalam sejarah Indonesia adalah sebutan untuk menggantikan orde lama yang dimana Indonesia saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Sejarah Orde Baru di Indonesia
Masa orde baru di Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto berlangsung sekitar 32 tahun dari tahun 1966 sampai 1998. Awal ditandai masuknya orde baru adalah adanya Surat Perintah 11 Maret 1966 yang dikenal dengan nama Supersemar dan berakhir pada Tanggal 21 Mei 1998 dengan surat pengunduran diri langsung dari Presiden Soeharto.
Ciri-Ciri Orde Baru
Berikut ini akan kami jelaskan tentang beberapa ciri-ciri orde baru yang bisa kamu ketahui:
- Dwifungsi ABRI
Ciri-ciri orde baru yang pertama adalah adanya dwifungsi ABRI. Dimana pada saat masa orde baru banyak prajurit militer yang memiliki jabatan dan pangkat merangkap menjadi orang di dalam pemerintahan, contohnya merangkap menjadi kepala desa atau lurah.Adanya sistem Dwifungsi ABRI ini menjadi tanda meningkatnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang terjadi pada jaman Orde Baru. - Terbatasnya Pilihan Politik
Pada pemilu 1977 hanya ada 3 partai politik besar yaitu PDI, PPP dan Golkar. Dengan sedikitnya partai politik ini difungsikan untuk membatasi adanya ideologi baru yang berkembang di masyarakat Indonesia. Dengan adanya parpol yang terbatas ini diharapkan bisa menciptakan kestabilan politik.Tetapi penyederhanaan parpol ini malah memperkuat partai Golkar. Karena Soeharto bisa membuat kebijakan yang bisa mendukung kemenangan dari Golkar ( Golongan Karya ) seperti yang terdapat pada aturan monoloyalitas PNS. - Pembangunan yang Masif
Ciri-ciri orde baru selanjutnya adalah adanya pembangunan infrastruktur fisik dan nonfisik yang menjadi prioritas. Hal ini sebagai respon dari kekacauan ekonomi pasca 1965. Selain itu, pemerintah juga membuka penanaman modal asing ke dalam negeri untuk bisa membuka usaha di Indonesia.Dengan modal tersebut, pembangunan Indonesia bisa berlangsung lebih lancar dan ekonomi indonesia pada saat itu kembali normal. Walaupun demikian, kebijakan penanaman modal tersebut secara perlahan hanya menguntungkan pihak pihak yang dekat pemerintah karena sebagian besar bisnis di Indonesia saat tersebut ada yang dikelola oleh anggota keluarga Soeharto dan kroni-nya. - Pemerintahan Sentralistik
Ciri-ciri orde baru selanjutnya adalah pemerintahan sentralistik. Artinya sistem pemerintahan hanya menguatkan kekuasaan terpusat terhadap daerah. Hal ini dikarenakan ketergantungan tinggi dari pemerintah daerah kepada keputusan pemerintah pusat.Di jaman orde baru, kebijakan pemerintah yang sentralistik ini merupakan kebijakan ekonomi dan pembangunan dan juga penerapan pada kebijakan politik.
Kelebihan Pemerintahan Orde Baru
· Meningkatnya GDP per Kapita Indonesia yang mencapai 1000% lebih
· Terbentuknya program KB dan Program KB Sukses
· Sukses dalam memberantas buta huruf
· Pernah mencapai swasembada pagan
· Sukses menjalankan program Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA)
· Keamanan dalam negeri meningkat
· Berhasil meningkatkan rasa nasionalisme
· Berhasil membuat Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
· Gerakan Wajib Belajar yang sukses dijalankan
Kekurangan sistem Pemerintahan Orde Baru
· Mulai banyak KKN terjadi di pemerintah
· Pembangunan yang tidak merata di Indonesia
· Muncul pemberontakan di beberapa daerah
· Kesenjangan sosial meningkat
· Terjadi pelanggaran HAM
· Kebebasan PERS dikekang
· Sistem birokrasi buruk
· Terdapat pengamanan dengan metode penembak misterius
· Kekayaan dalam negeri banyak dimiliki swasta
· Kualitas tentara menurun karena ABRI ikut mengurusi negara