Untuk membawa persenjataan, AT-6 dilengkapi tujuh cantelan (enam di sayap, satu di centerline) dengan empat cantelan mampu membawa MIL-STD 1760 smart weapons interface. Wolverine mampu memuat hampir dua ton senjata mulai dari senapan mesin kaliber .50 (gun pod), rudal udara ke darat AGM-114 Hellfire dan AGM-65 Maverick, rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder, bom Paveway II/IV, JDAM (joint direct attack munition), bom diameter kecil (SDB), serta pod roket kaliber 2.75 inci.
Untuk perlindungan, bagian kokpit dan mesin diberi tambahan lapisan baja. Sementara untuk anti infra merah, pesawat ditambah perangkat sistem peringatan serangan rudal AN/AAR-47 dan sistem ALE-47.
Dalam pengoperasian, AT-6 dirancang sebagai pesawat berbiaya rendah. Turunan dari pesawat latih T-6 ini mengudara pertama kali tahun 2009. Rencana pembuatannya pertama kali disosialisasikan ke publik dalam Farnborough Airshow 2006.
Kehadiran Textron Aviation yang menaungi Beechcraft, Hawker, Cessna, Bell Helicopter, dan beberapa perusahaan lainnya di perhelatan Dubai Airshow 2015, tidak lain sebagai salah satu upaya memasarkan AT-6 Wolverine ke kawasan Timur Tengah dan Teluk. Textron dan Beechcraft Defense tampaknya masih harus bekerja keras menghadang dua pesaing utama mereka, Embraer A-29 Super Tucano dan IOMAX Archangel yang telah lebih dulu hadir dan mendapatkan pembeli.
Tidak seperti pesawat latih T-6A/B/C yang telah digunakan di sejumlah negara dan diproduksi 2.000 unit, AT-6 Wolverine hingga saat ini masih mencari peminatnya. Dikabarkan, AU Irak tengah mengkaji pembelian Wolverine yang dinilai pas dengan kriteria yang mereka inginkan.
Namun apesnya, pada kompetisi tender Pesawat Serang Ringan Angkatan Udara Amerika Serikat, AT-6 Wolverine kalah 2 kali dari A-29 Super Tucano.