Wednesday, November 20, 2024
HomeAlutsistaRudalMengenal S-300PT & PS Varian Awal Dari S-300P.

Mengenal S-300PT & PS Varian Awal Dari S-300P.

Mengenal S-300PT & PS (SA-10 Grumble) Varian Awal Dari S-300P-Hobbymiliter.com. Belakangan ini nama sistem hanud S-300 mencuat kembali, utamanya pada konflik Nagorno-Karabakh dimana Azerbaijan menyerang situs hanud S-300 milik Armenia, lalu Armenia yang menggunakan S-300 ini untuk melindungi ibukota Yerevan dari gangguan UAV Azerbaijan.

Namun demikian dalam artikel ini penulis membidik dari segi sejarah dan awal mula sistem ini, lalu kurang lebih memberi “pengenalan singkat” tentang desain lalu batasan daripada sistahanud ini.  Illustrasi diatas menunjukkan peluncur 5P58 dari S-300 milik Armenia, sistem S-300 sendiri kurang lebih ditunjukkan di media.

Awal Mula SA-10 dan perdebatan disekelilingnya.

Sahibulhikayat. Inisiatif perancangan Sistem S-300 sendiri diawali pada tahun 1966, dimana Uni Soviet pada masa itu masih melakukan pengujian terhadap sistahanud jarak jauh S-200 (SA-5 Gammon). Konsep yang direncanakan pada masa itu adalah suatu sistem baru yang diharapkan mampu :

  • Menyerang beberapa sasaran sekaligus, yang terbang dalam berbagai ketinggian.
  • Mobilitas tinggi (Waktu persiapan baterai hingga siap menembak adalah 5 menit).
  • Standar dimana system ini dapat dimanfaatkan oleh Pasukan pertahanan udara negara (PVO-S), Pasukan pertahanan udara angkatan darat (PVO-A) dan Angkatan Laut.
BACA JUGA :  Bagaimana drone menaklukkan pertahanan udara ?

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada 2 sistem yang diajukan yaitu S-300 dan S-500U. Dari kedua system tersebut, S-500U ditolak karena ia tidak mampu memenuhi kebutuhan PVO-A untuk system yang bisa menembak jatuh rudal balistik.

Dalam fase lanjutan desain S-300, terjadi perdebatan mengenai spesifikasi system, dimana PVO-A mengkehendai mobilitas sangat tinggi dan kemampuan anti rudal balistik, sementara PVO-S dan Angkatan laut mengkehendaki kemampuan utama menembak jatuh rudal jelajah dan sasaran yang terbang rendah.

Perdebatan ini akhirnya diselesaikan oleh Dimitry Ustinov selaku kepala komite pertahanan Soviet yang memerintahkan produksi 2 sistem yaitu S-300P untuk PVO-S dan angkatan laut, sementara untuk angkatan darat, diproduksi S-300V. Varian S-300P akan dikembangkan oleh MKB Strela sementara S-300V dikembangkan oleh NIEMI.

S-300P dan AA Raspletin

Keluarga S-300P sendiri dikembangkan oleh MKB-Strela yang kemudian berganti nama menjadi Biro desain Almaz.  Pengembangan system ini dikepalai oleh AA Raspletin, salah satu “Raksasa” perintis teknologi system hanud Soviet.

A.A Raspletin
A.A Raspletin salah satu perintis teknologi radar hanud Soviet/Rusia

A.A Raspletin adalah ahli radar Soviet/Rusia, beliau merintis karirnya dari bawah dan menjadi pelopor system hanud rudal Soviet, diantaranya S-25 Berkut (SA-1 Guild), keluarga S-75 (SA-2 Guideline) dan keluarga S-200 (SA-5 Gammon).  Sayangnya beliau meninggal dunia pada tahun 1967.  Klik Disini untuk biografi beliau.

BACA JUGA :  Rayuan Eurofighter Typhoon Kepada TNI AU

Pengembangan S-300P Sendiri akhirnya dilanjutkan oleh kepala pengembangan yang baru yaitu Boris.V Bunkin pada tahun 1969. Namun demikian sebelum meninggal, AA Raspletin membuat dua keputusan penting dalam pengembangan S-300P yaitu :

  • Penggunaan radar dengan sapuan elektronik (phased array)
  • Penggunaan komponen elektronik yang lebih maju yaitu IC (Integrated Circuit) Bukan lagi tabung hampa seperti sistahanud terdahulu.

Pengembangan komponen dan kelengkapan S-300

Pengembangan komponen S-300P selanjutnya dibagi ke beberapa biro desain yaitu :

  • Almaz : mengembangan system radar pembidikan 5N63 (Flap Lid)
  • Fakel : Mengembangkan peluru kendali yang digunakan untuk S-300P yaitu 5V55 (lalu 48N6 pada varian selanjutnya)
  • Industri instrument Presisi Novosibirsk (NII) : Mengembangkan radar peringatan dini seperti 5N64 (Big Bird)yang akan digunakan oleh pos komando 5N83
  • Peluncur yaitu 5P851 yang dikembangkan oleh Leningrad KBSM

Varian angkatan laut yaitu S-300F (Fort) diserahkan kepada biro desain Antey dan Altair, yang akan dibahas dalam artikel mendatang, namun kedua sistem ini memanfaatkan rudal yang sama yaitu keluarga 5V55.

BACA JUGA :  Sistem Rudal S-300 Di Suriah Tembakkan Rudal Ke Jet Tempur F-16 Israel

Produksi perlengkapan dan pengujian S-300P sendiri dimulai pada tahun 1973. Ada hal menarik dalam pengembangan kelengkapan sistahanud ini yaitu mengapa metode peluncuran yang dipilih adalah “Cold Launch” dimana rudal dilontarkan terlebih dulu ke udara sebelum motor roket menyala.

Cold Launch

Pemilihan metode peluncuran semacam itu diawali pada waktu diskusi standarisasi antara S-300P yang berbasis darat dan S-300F untuk kapal perang. Pyotr Grushin, kepala desainer dari biro desain Fakel sebelumnya merencanakan metode Hot launch dimana rudal akan menghidupkan motor roket didalam peluncur.  Namun demikian metode ini dianggap kurang memuaskan.

Dengan demikian Pyotr Grushin akhirnya memberikan solusi berupa metode Cold Launch dimana rudal akan dilontarkan ke udara terlebih dulu sebelum menyalakan motor roket.

Peluncur S-300PMU Cina
Peluncuran rudal 5V55 dari S-300PMU Cina.
Radar Phased Array

Salah satu komponen kunci yang diputuskan oleh Raspletin sebelum beliau meninggal adalah penggunaan radar Phased Array atau radar yang mampu melakukan sapuan secara elektronik tanpa atau dengan sedikit gerakan antenna.

Radar 5N63
5N63 Flap Lid A Oleh Miroslav Gyurosi (2009) varian yang digunakan untuk S-300PT
Dhimas Afihandarin
Dhimas Afihandarinhttp://stealthflanker.deviantart.com
Pecinta militer, terutama yang berkaitan dengan topik Pertempuran elektronika dan desain alutsista.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

MARINIR INDONESIA – AMERIKA LATIHAN BERSAMA DI SITUBONDO

MARINIR INDONESIA – AMERIKA LATIHAN BERSAMA DI SITUBONDO

1
MARINIR INDONESIA – AMERIKA LATIHAN BERSAMA DI SITUBONDO - HobbyMiliter.com.  Dispen Kormar (Situbondo). Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) untuk...