Sedang kelima cantelan, empat di sayap dan sebuah di bawah badan, bisa digantungi senjata sampai seberat satu ton (T-2) . Sedang untuk FST-2, beban bawaan tadi bisa bertambah hingga total seberat 2,7 ton. Sebagai opsi adalah fasilitas pemasangan rudal udara-udara AIM-9 Sidewinder pada ujung sayap (wing tip mounted).
T-2 kemudian masuk dalam jajaran Wing Udara ke 4 Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF-fapanesse Self Defence Force) di Pangkalan Mitsushima tahun 1976. Selain itu dengan memakai jenis pesawat yang sama, Negeri Samurai itu juga melakukan uji coba sistem kontrol digital fly-by-wire. Oleh karenanya sirip vertikal, horisontal serta perangkat uji coba ditambahkan pada jet T-2. Pesawat uji coba berkode T-2 CCV (Control-Configured Vehicle) ini pertama kali mengudara pada awal Agustus 1983.