Permintaan AU
Proses lahirnya L-159 sendiri tak bisa lepas dari permintaan AU Cekoslovakia akan kebutuhan jet tempur ringan (Advance Light Combat Aircraft-ALC A). Soalnya setelah Pakta Warsawa bubar, AU Ceko berancar-ancar komposisi kekuatan udaranya akan berjumlah 100 pesawat tempur. Sejumlah 24 pesawat merupakan jet tempur utama supersonik berteknologi tinggi. Sedang sisanya bakal diisi dengan jet-jet tempur ringan buatan dalam negeri.
Untuk menjawab kebutuhan itulah Aero kemudian menelurkan L-159, Striker terbang asal Ceko. Dari sosoknya pesawat ini nyaris tak berbeda dengan pendahulunya L-39/59. Hanya saja untuk L-159 A, kursi belakang digusur guna menempatkan perangkat avionik dan elektronik tambahan. Sedang bagian hidung tampak lebih gemuk lantaran dijejali radar penjejak sasaran. Itu baru sosok luarnya.
Begitu melongok ke dalam kokpit tak pesawat ini. Tak ada lagi tombol-tombol manual yang bertebaran. Dua layar tampilan multi fungsi serta HUD (Head Up Display) mendominasi panil kokpit. Yang jelas semuanya tertata dengan rapi. Setara dengan F-16 Fighting Falcon atau F/A-18 Hornet di versi awalnya.