Senjata senjata L-159
Senjata senjata L-159.

Warisan PD I
Menengok sejarah yang dilalui, Aero boleh dibilang bukan “anak kemarin sore” dalam urusan pesawat terbang. Tepatnya mulai tahun 1919 pabrikan Aero mulai aktif berdiri. Atau hanya setahun setelah Cekoslovakia resmi berdiri. Tak hanya Aero, dua pabrikan lain juga muncul. Masing-masing adalah AVIA dan LETOV. Ketiga pabrikan tadi awalnya memang hanya mengurusi pesawat-pesawat Perancis yang tertinggal di Ceko semasa PD I.

Tapi antara era tahun 1920 hingga 30-an keadaan mulai berubah. Produksinya tak hanya dipakai di dalam negeri saja. Negara-negara seperti Finlandia, Rumania, Yugoslavia dan kawasan sekitar Baltik juga urusi pesawat-pesawat bantuan dari Sekutu. Pengalaman membuat jet militer diawali ketika MiG-15 Fagot mulai dibuat Cekoslovakia. Hal yang berlanjut sampai seri MiG-21 Fishbed. Loncatan jauh terjadi saat Aero menciptakan jet latih bertampang polos, L-29 Delfin pada tahun 1961. Selain merupakan jet asli pertama Celco, jet yang dikodei Maya oleh NATO ini jadi pesawat latih standar Pakta Warsawa. Termasuk bagi keperluan AU Soviet dan TNI-AU yang mempensiunkan L-29 di era awal 90-an. Sukses ini diikutan memakai. Dua pesawat, yaitu pem-bom Bloch tipe 200 dengan lisensi Perancis serta pembom tempur SB/2 asal Rusia yang jadi andalan. Sementara untuk penerbangan sipil hasilnya adalah pesawat bersayap tunggal (monoplane) A 35/42.

BACA JUGA :  Ranjau Anti Heli : Mimpi Buruk Para Infiltran

Berkecamuknya PD II berakibat Aero diwajibkan membuat pesawat-pesawat tempur bagi keperluan perang Nazi Jerman. Setelah PD II berakhir, industri teruskan dengan lahirnya L-39 Albatios pada tahun 1968 dan kemudian L-59 di tahun 1986.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here