Karena sang raja meminta para kaum Brahmana untuk menyembah dirinya. Menjadikan Kertajaya sebagai raja yang harus dan wajib disembah. Hal tersebut jelas tak disetujui dan membuat tak sedikit kaum Brahmana yang lari dan minta bantuan ke Ken Arok, pemimpin Kabupaten Tumapel. Akhirnya perang pun tak bisa dihindari dari Ken Arok yang didukung kaum Brahmana melawan raja Kertajaya. Peperangan tersebut pun menjadi kekalahan dari Kertajaya.
Dari peperangan dan kekalahan tersebut merupakan masa runtuhnya kerajaan Kediri. Selama itu, banyak sekali peninggalan bersejarah yang tersisa. Menjadi bukti otentik bahwa kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan Hindu terbesar yang pernah berjaya di Nusantara.
Peninggalan Kerajaan Kediri
Tak sedikit peninggalan dari kerajaan Kediri yang berupa prasasti, ada juga kitab atau karya sastra. Deretan peninggalan kerajaan Kediri tersebut antara lain:
- Prasasti Banjaran pada tahun 1052 Masehi
- Prasasti Turun Hyang 1052 Masehi
- Prasasti Hantang 1135 Masehi
- Prasasti Padlegan 1116 Masehi
- Prasasti Lawudan 1205 Masehi
- Prasasti Jaring 1181 Masehi
Selain dalam bentuk prasasti, peninggalan kerajaan Kediri yang lain berupa kitab atau karya sastra yang terkenal, seperti:
- Kitab Wertasancaya karangan Mpu Tan Akung.
- Kitab Smaradhahana gubahan Mpu Dharmaja.
- Kitab Lubdaka karangan Mpu Tan Akung.
- Kitab Kresnayana karangan Mpu Triguna.
- Kitab Samanasantaka karangan Mpu Monaguna.
- Kitab Baharatayuda gubahan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
- Kitab Gatotkacasraya serta Kitab Hariwangsa gubahan Mpu Panuluh.
Dari karya sastra atau kitab di atas, semuanya mengajarkan kepada semua umat untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan kejahatan. Sebab kebaikan akan menumbuhkan kerukunan antar sesama umat manusia di muka bumi ini.
Dapat diketahui bahwa peninggalan dari kerajaan Kediri sangat menarik. Sedikit berbeda dengan kerajaan lain pada umumnya. Seperti contohnya dengan kitab atau karya sastra yang menceritakan kisah-kisah bagus dan sangat populer di kala itu. Bahkan sampai sekarang, karangan cerita tersebut terus dikenal oleh banyak pihak.