Pada waktu yang sama pula, kepemimpinan Sri Maharaja Rakai Panangkaran di Jawa Tengah, berdiri dengan dinasti baru pemeluk agama Budha yaitu wangsa Syailendra. Rupanya, perkembangan wangsa tersebut menyingkirkan kedudukan dinasti Sanjaya yang beragama Hindu. Akan tetapi, keduanya tidak berpecah belah. Justru bergabung untuk memperkuat kekuasaan. Dimana Rakai Pikatan dari dinasti Sanjaya menikah dengan Putri Pramodhawarni dari dinasti Syailendra.
Selaku raja pertama di Mataram Kuno, raja Sanjaya beragama Hindu Syiwa yang sangat taat. Tapi setelah itu, beliau digantikan oleh sang putra bernama Rakai Panangkaran Dyah Sonkhara Sri Sanggaramadhanjaya.
Pada masa kepemimpinan raja Panangkaran, Mataram Kuno mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sang raja mampu menaklukkan wilayah lain seperti kerajaan Melayu di Semenanjung Malaya juga kerajaan Galuh yang berada di Jawa Barat.