Di pasaran, ada beberapa helikopter angkut berat yang dipasarkan. Antara lain Mil Mi-26 asal Rusia, CH-47 Chinook, CH-54 Super Stallion dan V-22 Osprey. Khusus V-22 Osprey, sebenarnya pesawat ini bukanlah 100 persen masuk ke dalam kategori helikopter. V-22 Osprey adalah sebuah pesawat tilt-rotor. Pesawat tilt-rotor adalah sebuah jenis pesawat yang menggabungkan daya angkut, kecepatan dan jarak jangkau sebuah pesawat angkut normal dengan fungsionalitas lepas landas vertikalnya helikopter.
Bell baru baru ini mengeluarkan gambar V-22 Osprey dengan livery camo dan roundel TNI AD, lengkap dengan bendera merah putih di ekor pesawat. Hal ini menyiratkan bahwa Bell juga tertarik mengikuti tender (jika ada) pengadaan helikopter angkut berat Penerbad TNI AD.
Jika nantinya terpilih, adanya alutsista V-22 Osprey di Penerbad TNI AD merupakan lompatan besar bagi kekuatan militer Indonesia. Dalam hal jarak jangkau misalnya, dari Lanudad Ahmad Yani Semarang, jika lepas landas vertikal dengan mode helikopter, V-22 Osprey bisa mengantarkan pasukan khusus dalam operasi klandestin sejauh 800 kilometer, kira kira sampai di Sumbawa. Jika lepas landas dengan metode rolling take-off seperti pesawat angkut biasa, maka V-22 Osprey bisa menjangkau jauh sekali hingga wilayah Laut Natuna Utara. Bahkan bisa mencapai pesisir barat laut Australia.