Menurut seorang pejabat Angkatan Laut Filipina, program modernisasi tersebut merupakan langkah untuk membangun ulang postur Angkatan Laut Filipina yang memang selama ini dinilai ketinggalan jaman dan kurang dapat perhatian.
Bayangkan, kapal perang semacam BRP Rizal (PS-74) buatan 1944 dan BRP Pangasinan (PS-31) buatan 1948 masih menjadi kekuatan Angkatan Laut Filipina di era 2020 ini. Menurutnya, modernisasi ini bukan ditujukan untuk memulai perlombaan senjata dengan negara manapun.
Filipina diketahui memiliki klaim tumpang tindih dengan beberapa negara lain atas kepulaan Spratly dan perairan Laut China Selatan. Diantara negara negara yang bersengketa tersebut, memang selama ini Filipina lah yang Angkatan Lautnya paling lemah.