Wednesday, December 4, 2024
HomeBlog MiliterPenyelesaian Hutang Pembelian Alutsista Era 60-an Indonesia Kepada Uni Soviet

Penyelesaian Hutang Pembelian Alutsista Era 60-an Indonesia Kepada Uni Soviet

Penyelesaian Hutang Pembelian Alutsista Indonesia Kepada Uni Soviet – HobbyMiliter.com Di akhir era tahun 50-an dan awal 60-an Indonesia melakukan pembelian sejumlah besar alutsista pada sejumlah negara, terutama Uni Soviet dan beberapa sekutunya. Pada saat terjadi pemberontakan PKI 1965, total bantuan hutang Indonesia ke Uni Soviet diperkirakan bernilai sekitar 1,4 Milyar Dollar, dimana 1,1 Milyar Dollar diantaranya diperuntukkan untuk program program militer.

Hutang alutsista tersebut merupakan bagian dari tujuh kontrak pembelian besar besaran yang ditandatangani Indonesia dan Uni Soviet antara bulan Februari 1957 hingga bulan Oktober 1964. Total hardware alutsista yang dikirimkan sendiri diantara kedua waktu tersebut diperkirakan sejumlah 860 juta Dollar.

BACA JUGA :  100 Kapal Ikan Penyusup Dari Cina Langgar Perairan Malaysia
ukarno bersama Nikita Khrushchev. LIFE/John Dominis
ukarno bersama Nikita Khrushchev. LIFE/John Dominis

Diantaranya adalah sejumlah besar kapal perang, mulai dari jenis gun boat, missile boat, hingga sebuah light cruiser bekas pakai Angkatan Laut Uni Soviet, sejumlah pesawat tempur MiG-19 dan MiG-21, Bomber Il-28 dan Tu-16 (serta Tu-16KS), pesawat transport dan serbaguna, sistem rudal anti pesawat dan berbagai jenis truk dan jip kendaraan taktis.

Rata rata, pinjaman Indonesia ke Uni Soviet berupa kredit dengan jangka waktu hingga 10 tahun dan bunga 2% per tahun dibayar setelah grace period, yang berbeda beda waktunya berdasarkan perjanjiannya masing masing.

BACA JUGA :  Pasca Pertempuran Aleppo, Front Al-Nusra Konfirmasi Kematian 300 Anggotanya

Hutang pembelian alutsista dari Uni Soviet ini membuat militer Indonesia, terutama Angkatan Udara dan Angkatan Laut, memiliki ketergantungan tinggi pada Uni Soviet dalam hal pengadaan sparepart dan maintenance. Walaupun pernah juga membeli Shenyang J-5 dari China sebagai komplementer MiG-17, namun sparepartnya banyak yang tidak kompatibel.

Presiden Soeharto bersama Pimpinan Uni Soviet Mikhail Gorbachev.
Presiden Soeharto bersama Pimpinan Uni Soviet Mikhail Gorbachev.
Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

48-latihan-gabungan-as-dan-filipina-terakhir-2

Duterte: Latihan Gabungan AS-Filipina Pekan Ini Akan Jadi Yang Terakhir

0
Hobbymiliter.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan latihan militer gabungan antara Filipina dan AS yang dijadwalkan berlangsung hingga pekan depan, akan menjadi yang terakhir...