Sejarah MiG-21 Di Indonesia
Angkatan Udara Republik Indonesia membeli sebanyak 22 pesawat MiG-21 dari Uni Soviet. 22 Unit pesawat tersebut terbagi kedalam rincian 20 unit MiG-21F-13 dan 2 unit MiG-21U-400. Rencananya, Indonesia akan menggunakan pesawat jet tempur ini sebagai kekuatan utama untuk menghadapi penempur Belanda dalam operasi Trikora saat Indonesia berupaya merebut Papua Barat dari tangan Belanda. MiG-21 ini disiagakan bersama dengan kekuatan MiG-17 dan MiG-19 AURI yang sudah lebih dahulu datang dan dikerahkan dalam operasi Trikora tersebut.
Sayangnya, konflik Trikora berujung pada penyerahan kedaulatan atas Papua Barat kepada Indonesia. Armada militer Belanda yang kala itu sudah bercokol di Papua lengkap dengan kapal induk Karel Doorman, ditarik pulang ke negerinya nun jauh disana. MiG-21 tidak jadi berperang, dan kembali bertugas mengawal NKRI pada konflik Dwikora, Konfrontasi Militer Indonesia dengan Malaysia yang akhirnya hanya berbuah kontak tembak dan penyusupan sukarelawan di perbatasan Kalimantan Utara dengan Sabah dan Serawak.
Kiprah MiG-21 yang begitu singkat selama berdinas di AURI diperparah dengan terjadinya G-30S PKI dimana sentiment anti-komunis akhirnya menguat dan memaksa Uni Soviet memberlakukan embargo militer dan penghentian supplai suku cadang bagi Alutsista yang tadinya sudah dibeli Indonesia.
Dihentikannya pasokan suku cadang ditambah dengan ditariknya orang – orang Soviet (teknisi ahli yang tadinya membantu Indonesia mengoperasikan dan merawat Alutsista canggih buatan Uni Soviet yang dibeli dan atau dihibahkan ke Indonesia,red) kembali ke negara asalnya praktis melumpuhkan unsur-unsur kekuatan AURI, termasuk Skuadron MiG-21F-13 dan MiG-21U-400 yang dimiliki Indonesia.
Akhir kisah sang penempur sepanjang masa di Indonesia justru menyakitkan bagi sebagian orang. Sebanyak 13 unit MiG-21F-13 dan 1 unit MiG-21U-400 diserahkan kepada Amerika Serikat dan ditukar dengan pesawat jet latih T-33, dan helikopter UH-34D yang kesemuanya merupakan buatan Amerika Serikat.
MiG-21, Pesawat Jet Tempur Sepanjang Masa
MiG-21 oleh penulis disebut sebagai pesawat jet tempur sepanjang masa karena telah berhasil membuktikan kehandalannya bertahan untuk tetap berdinas di berbagai Angkatan Udara di berbagai negara, serta melewati berbagai masa konflik bahkan turut terlibat didalamnya. Tak diragukan lagi, MiG-21 telah berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai sebuah pesawat tempur yang tidak lekang termakan zaman.
Beberapa negara masih aktif menggunakan pesawat tempur ini, diantaranya yakni :
Angola
Azerbaijan
Kroasia
Kuba
Mesir
India
Libya
Mali
Mozambik
Korea Utara
Serbia
Sudan
Suriah
Uganda
Yaman
Zambia
China (J-7/F-7)
Pakistan (J-7/F-7)
Bangladesh (J-7/F-7)
Nigeria (J-7/F-7)
*Note : Apabila ada kesalahan dalam data, mohon pembaca yang mengetahui data yang lebih up-to date untuk menghubungi penulis dengan menuliskan komentar di kolom komentar.
Tidak banyak pesawat militer yang dapat mencapai usia pakai hingga 50 tahun. Namun, MiG-21 adalah satu-satunya pesawat jet tempur yang mampu mencapai usia pakai hingga 60 tahun. Mulai terbang pada tahun 1959, hingga per tahun 2019 masih ada negara yang aktif menggunakan pesawat tempur ini, tak dapat dipungkiri, MiG-21 sukses menjadi sang Pesawat Jet Tempur Sepanjang Masa.