Foto Ventje Sumual, 3 Maret 1958. Ventje Sumual merupakan salah satu anak buah pak Harto dalam Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta. Ventje Sumual, waktu itu berpangkat Mayor, memimpin serangan dari sektor Barat kota Yogyakarta. Pada saat pemberontakan Permesta meletus, Letnan Kolonel Ventje Sumual adalah Panglima Tentara & Teritorium VII (Wirabuana). Beliaulah yang mendeklarasikan Proklamasi Permesta pada tanggal 2 Maret 1957 di Makassar. Setelah itu seluruh pemerintahan di daerah diambil oleh militer. Selain itu mereka juga membekukan segala aktivitas Partai Komunis Indonesia, serta menangkap kader-kader PKI.
B-25, sejenis pesawat yang digunakan Angkatan Udara Republik Indonesia untuk menghancurkan landasan udara Mapanget dan Gedung RRI Manado. Indonesia menerima sejumlah besar pesawat bomber ringan ini dari Angkatan Udara Belanda sewaktu penyerahan kedaulatan di awal tahun 1950. Seiring waktu, pada saat penumpasan PRRI/Permesta, jumlah yang laik terbang pun tinggal beberapa saja.
KKo dalam longmarch menuju Amurang pada operasi penumpasan Permesta. Sejak mendarat dari LST, pasukan KKo beralih dari pasukan pendarat menjadi pasukan infrantri dalam mengejar sisa sisa pasukan Permesta yang belum menyerah.
Berita di Koran Australia Canberra Times, Sabtu 12 Maret 1960, halaman 3. Berita ini berisi mengenai laporan wartawan Canberra Times tentang bagaimana Bung Karno menanggapi penembakan Daniel Maukar dengan MiG-17nya ke Istana. Saat itu Daniel Maukar ditenggarai terlibat Permesta.
Inspeksi pasukan yang terlibat dalam Operasi Merdeka. Operasi Merdeka merupakan operasi penumpasan Permesta yang berlangsung sepanjang 1958-1959.
Meninjau pos terdepan pasukan TNI. Tampak sepucuk Vikers .303 sebagai senapan mesin berat ditempatkan melindungi pos tersebut.
Infrastruktur jalan antar kota di wilayah Sulawesi pada jaman tersebut. Kondisinya masih sangat memprihatinkan. Kondisi tersebut membuat pergerakan pasukan yang mengejar sisa sisa pasukan Permesta yang bergerilya menjadi terhambat.