Thursday, November 21, 2024
HomeMiliterAnalisis MiliterPKR Disebut Karya Anak Bangsa, Ternyata PT PAL Hanya Sebagai Subkon Dengan...

PKR Disebut Karya Anak Bangsa, Ternyata PT PAL Hanya Sebagai Subkon Dengan Jatah Pekerjaan Senilai 4,3% Saja

Kapal PKR KRI Raden Eddy Martadinata 331
Kapal PKR KRI Raden Eddy Martadinata 331

Sedangkan nilai yang diterima PT PAL atas pekerjaannya sebagai subkontraktor DAMEN atas pembuatan PKR 2 (KRI GNR 332) adalah sebesar 4,3%. Total nilai kontrak pembuatan ke dua kapal Perusak Kawal Rudal tersebut mendapai 220 Juta Dollar untuk masing masing kapal.

Kapal PKR KRI Raden Eddy Martadinata 331
Kapal PKR KRI Raden Eddy Martadinata 331

Dengan bagian pekerjaan senilai 3,8% dan 4,3% tersebut, DAMEN membangun kedua kapal tersebut dengan menggunakan fasilitas galangan kapal PT PAL di Surabaya. Sedangkan modul modulnya ada yang dibuat di fasilitas PT PAL di Surabaya dan ada juga yang dibuat di fasilitas DAMEN di luar negeri.

BACA JUGA :  Iron Dome: Sistem Pertahanan Udara Andalan Singapura
Kapal PKR KRI Raden Eddy Martadinata 331
Kapal PKR KRI Raden Eddy Martadinata 331

Tentu saja, dengan bagian hanya 3,8% dan 4,3% untuk masing masing kapal, belum diketahui secara jelas sejauh apa proses transfer of technology yang diterima PT PAL dalam pembangunan kapal fregat ini. Apakah hanya teknologi proses konstruksi saja, ataukah terlibat lebih dalam misalnya dalam proses perancangan dan desain, sehingga bisa melahirkan desain baru yang terlepas dari campur tangan DAMEN.

Kapal Perusak Kawal Rudal
Kapal Perusak Kawal Rudal

Kapal Perusak Kawal Rudal ini merupakan kapal perang tercanggih milik TNI AL. Direncanakan, kapal ini akan mempunyai kemampuan peperangan 3 dimensi. Bisa melahap sasaran permukaan, mampu memburu sasaran bawah air dan bisa mempertahankan diri dari sasaran udara.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

122 COMMENTS

  1. Ya iyalah ingat bos anggaran pertahanan kita ini kecil cuma 3 t untuk 3 matra lebih baik kita beli tapi hasilnya di rakit sendiri karena jika memproduksi pasti perlu riset dan itu biayanya tidak sedikit bang…

  2. Perlu kejujuran .takutnya kasel changbogo class . Cn295 dan fregat ini diklaim karya anak bangsa . Padahal kenyataanya hanya sekian % . Tetapi kita harus bangga karna sudah ikut ambil bagian meski sekian %

  3. Transfer knowledge butuh waktu juga untk sertifikasi dr internasional dan birokrasi pembuatan alutsista jg tdk mudah tp at least kita berusaha untk bs bangkit menjadi produsen bukan konsumen

    • Ya sedari awal memang gak ada porsi besar dalam ToTnya..tp ada di salah satu web militer juga mengatakan bahwa PAL sudah menguasai 80% knowledge PKR, tinggal di bagian apa gitu lupa yg blm dikuasain PAL..contoh simpelnya buktinya Palindo yg dibatam sudah mampu membuat kapal patroli 110m dengan lebar 15 meter dan design mirip PKR i Ngurah Rai

  4. Gini, 4% itu sekitar 8 juta dollar.

    Itu kapal nangkring 2 tahun, tinggal dibagi aja, 2 tahun itu perharinya dpt brp.

    Trus dibagi ke jumlah pegawai div kaprang. Dan dibagi ke jam kerja.

    Ntar keliatan per jam kerjanya brp…

  5. NAMANYA KERJA SAMA ALIH TECNOLOGI….BERTAHAP….!! SEPERTI TANK HARIMAU BUATAN PINDAD….KERJA SAMA DENGAN TURKEY ALIH TECNOLOGI….SEPERTI KAPAL SELAM BUATAN PT PAL KERJA SAMA DENGAN KOREA ALIH TECNOLOGI…..100 % BELOM MAMPU INDONESIA….BERTAHAP DULU….KALAU SUDAH MENGUASAI TECNOLOGI….BARU 100% PRODUKSI SENDIRI ALUTSISTA…..

  6. Sebenarnya bukan cuma PT.PAL.. pindad.. PT.Dirgantara jg gtu… Kita masih blm bisa 60% mandiri… Tapi pemerintah seakan2 menutup mata untuk itu.. padahal anak bangsa banyak yg mampu untuk itu… Tapi seleksinya terlalu ketat sampe2 org yg bnr2 kompeten dalam bidangnya g terpilih… Akhirnya di ambil sama pihak luar…

  7. Udah lah yang penting kapalnya jadi dulu. Pendidikan aja dari sd dulu gak langsung sarjana, semua ada prosesnya. Kita belum tentu bisa bergabung dengan perusahaan galangan kapal nasional buat bikin kapal” perang.

  8. Sama spt LPD, memang awalnya prosentase kandungan lokal dan pekerjaan rendah, bahkan cenderung ke perakitan, namun skr bisa full mandiri memakai desain independen bahkan diekspor ke Filipina (brp tarlac) mengalahkan tender dari DSME shipbuilding

  9. ini kalimatnya membingungkan. karena kalimatnya begini:


    Sedangkan nilai yang diterima PT PAL atas pekerjaannya sebagai subkontraktor DAMEN atas pembuatan PKR 2 (KRI GNR 332) adalah sebesar 4,3%. Total nilai kontrak pembuatan ke dua kapal Perusak Kawal Rudal tersebut mendapai 220 Juta Dollar untuk masing masing kapal.”

    jadi 4,3 persen itu nilai uang atau pekerjaan? karena kayaknya ga mungkin kalo nilai pekerjaan ngerjain 5 modul dinilai cuma 4,3 persen

  10. Pengerjaan 4% gk masuk akal. Halah ente” semua juga gk bisa design nggambar rancang bangun & interior kapal, apalagi bikin mesin dll, negosiasi harga paling jg gk pakar, juga belum pernah kerja subkon persh besar…
    Monggo pasukan nyinyir, waktu dan tempat dipersilahkeun.

  11. KEBANYAKAN KAPAL TNI BUATAN KERJA SAMA DENGAN BELANDA SPERTI TANK KAPLAN TURKI INDONESIA KAPAL SELAM KOREA INDONESIA JG BGITU LEBIH BANYAK PERSENAN DI LUAR KETIBANG DARI DALAM

  12. Suka geli klo ada beritaa berjudul
    “ALUTSISTA BUATAN ANAK BANGSA YANG MENGGETARKAN AMERIKA DAN SEKUTU”

    ”ALUTSISTA BUATAN ANAK BANGSA YANG BIKIN TETANGGA KOCAR KACIR”

  13. Saya yakin, orang indonesia bisa membuat kapal yg lebih hebat dari itu, orang2 indonesia itu kreatif, tetangga saya cuma lulusan smk saja dan kerja sbg tukang las bisa bikin kapal dari awal sampai pasang propeler,

  14. Ya terus gimana? Jika itu fakta yah terima aja, meskipun itu dg berat hati dan gengsi dg jiran2 sebelah.
    Ga lucu juga kan jika kapal berbobot 2000ton lebih yg persenjataanya dah mulai komplet diikat garis kuning berlogo KPK spt heli merlin kemaren? Wkwkwk…
    Permasalahan kita bukan soal anggaran, tapi ya kebobrokan dlm tender pembelian yg terkesan diem2 namun ujung2 nya kasus dan ujung2 nya lempar batu sembunyi tangan? ya pihak TNI yg terkena imbasnya, anggaran hilang dan barang pesanan jadi mangkrak.
    Pemberitaan terlalu overproud bak jadi bumerang utk kita, kemarin penjualan kapal ke philipina bener2 dibanggakan dilebih lebihkan, akhirnya tau2 ada sogok menyogok dan korup kebanggaan itu bak ditelan bumi. ?

  15. Pal buat 2 s/d 5 modul cuma 4,5%…?, mustahil ………,4,5% dari nilai kontrak bukan dari pengerjaan kapal tsb

  16. Hmm….lumrah saja sih, headline di media aja yg lebay. Jangan kecewa, ini proses belajar. Kita doakan yg terbaik utk inhan kita

  17. Lha kl trus ginian, kapan bisa bikin sendiri. Terkesan aneh jg, banyak insiyur kita yg mampu, banyak tenaga kerja kita yg bersedia merakitnya, dan banyak jg perusahaan galangan kapal indonesia yg bersedia membuatnya. Aneh aneh aneh…kenapa yg kaya ginian di pelihara terusan ya……

  18. ada berita yang dilebih-lebihkan….adapula berita yang dikurang-kurangkan kayak ini……hihihi….just 4,3%…hahaha…kena Prank lagi netizen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Awak KRI SHS 990 mencuci helikopter. Kredit foto: Satria.

Kru KRI Dr Suharso Mencuci Helikopter

0
HobbyMiliter.com - TNI AL dalam armadanya mempunyai sebuah kapal yang berfungsi sebagai Rumah Sakit terapung. Kapal yang dinamakan KRI Dr. Suharso 990 ini pada...