Namun modifikasi tetap diperlukan. Ka-52K yang diberi nama Katran ini sekarang memiliki bilah rotor yang bisa dilipat agar irit tempat di hangar kapal perang. Kemudian sayap kecil (stub-wing) tempat cantelan senjatanya juga bisa dilipat. Sistem pendukung kehidupan darurat bagi kedua awaknya juga diperbaiki dan ditingkatkan.
Pada bagian bawah helikopter juga ditambahkan sistem pelampung canggih yang bisa mengembang otomatis jika helikopter terpaksa melakukan pendaratan di air. Yang paling penting adalah adanya lapiran anti korosi tambahan untuk semua partsnya, karena udara dan air laut dapat dengan mudah menimbulkan korosi pada Ka-52 versi darat.
Tambahan lainnya, helikopter ini juga diberikan sistem navigasi baru berbass GLONASS dan instrumen untuk membantu melakukan pendaratan secara aman di dek kapal perang.
Kedepannya, Ka-52K ini juga akan diberikan radar centimeter-wavelenght sejenis yang dimiliki oleh AH-64 Longbow. Dengan sensor baru ini, diharapkan helikopter ini dapat mendeteksi sasaran di laut lepas dari jarak paling tidak 100 kilometer. Dan dengan tambahan radar ini, diperkirakan Kamov akan segera mengintegrasikan rudal anti kapal Kh-35UV ke sistem senjata Ka-52K ini. Kh-35UV ini adalah equivalen dari rudal Harpoon asal Amerika Serikat.
Hingga saat ini, korps marinir TNI AL masih belum punya batalyon kavaleri udara di ketiga pasmar yang dimilikinya. Memang sudah cukup banyak perwira Marinir yang mempunyai brevet terbang dan bertugas di Penerbal. Namun, hingga hari ini pun, Penerbal masih belum memiliki skadron yang bertugas khusus sebagai skadron kavaleri udara.
Dengan memiliki kavaleri udara, Batalyon Tim Pendarat Marinir TNI AL dapat memiliki perlindungan udara dalam operasi amfibinya. Ditambah, dengan adanya helikopter serang yang melakukan misi Combat Air Support, Batalyon Tim Pendarat dapat memperoleh keunggulan dari lawan, baik dari sisi intelijen dengan memanfaatkan berbagai sensor yang terdapat dalam helikopter ini, maupun firepower alias daya gebuk dengan seabreg persenjataan yang dibawanya.
Batalyon Tim Pendarat Marinir, yang sudah memiliki unsur infantri, kavaleri dan artileri akan makin lengkap dan makin sakti lagi jika memiliki unsur kavaleri udara. Dan tentunya, mengingat bahwa hingga saat ini, Marinir TNI AL yang memiliki doktrin pergelaran mirip marinir blok barat (combined arms pada BTP, mirip MEFnya USMC) namun memiliki persenjataan dari blok timur, maka tidak salah jika siapa tahu, bisa meminang Kamov Ka-52K ini.