Antara lain, LPD yang mempunyai heli dek berkapasitas besar justru tidak memiliki hangar untuk perawatan. Dan dengan LPD yang terbesar heli deknya hanya sanggup menampung 3 heli pada saat yang bersamaan, heli serang juga harus berbagi tempat dengan heli serbu dan heli angkut. Belum lagi soal dukungan reload senjata dan bahan bakar yang harus dipikirkan.
Kembali ke Kamov Ka-52. Ka-52 dikembangkan dari helikopter serang Kamov Ka-50. Pada awalnya, analis militer barat menilai bahwa Kamov Ka-50, yang pertama kali muncul di tahun 1980-an, merupakan heli serang maritim. Hal tersebut disebabkan peran tradisional Kamov sebagai biro desain helikopter untuk Angkatan Laut Uni Soviet. Dengan demikian diperkirakan, angkatan darat Uni Soviet akan mendapatkan heli serang dari Mil Mi-28 dan Angkatan Laut Uni Soviet akan mendapatkan heli serang dari Kamov Ka-50.
Tapi ternyata, pada kenyataannya baik Kamov Ka-50 maupun Mil Mi-28 sama sama berkompetisi merebutkan proyek pengadaan heli serang di angkatan darat Uni Soviet. Namun, pada masa itu justru keduanya dinilai gagal memenuhi persyaratan yang diminta angkatan darat Uni Soviet.
Terutama dalam hal kemampuan beroperasi di siang dan malam dan terbang di segala cuaca. Hal tersebut dikarenakan sensor dan avioniknya masih kurang mumpuni. Pendek kata, Kamov Ka-50 dan Mil Mi-28 di era 80-an masih jauh lebih inferior dibanding dengan AH-1 Cobra dan AH-64 Apache di era yang sama.
Namun dengan segala macam upgrade dan perbaikan yang dilakukan oleh kedua pabrikan, akhirnya baik Ka-52 (yang merupakan Ka-50 dengan tempat duduk tandem) dan Mi-28N sama sama mendapatkan order di beberapa dekade kemudian.
Pada tahun 2011, bersamaan dengan rencana Rusia membeli kapal induk amfibi kelas Mistral dari Perancis (karena Rusia sudah kehilangan kemampuan membangun kapal induk besar bersamaan dengan pisahnya Ukraina dari Uni Soviet yang mewarisi galangan galangan besar Soviet), Rusia mulai melakukan tes kompabilitas Ka-52 versi angkatan darat untuk beroperasi dari kapal perang angkatan lautnya. Dari hasil tes tersebut, data data didapatkan dan dikembangkanlah varian maritim dari Ka-52 ini, yang diberi nama Ka-52K.
Secara garis besar, Ka-52K tetap mempertahankan layout, bentuk, mesin, sistem kontrol, avionik dan persenjataan yang sama dengan Ka-52 versi daratnya. Bentuk desain rotor koaksialnya ditambah roda pendaratnya yang kokoh sudah cocok dan memenuhi syarat dari sananya untuk dioperasikan di kapal perang.