Angkatan Udara Polandia memang sudah menggunakan sejumlah F-16 Block 52 buatan Amerika Serikat. Namun hingga kini, Angkatan Udara Polandia juga masih menggunakan pesawat tempur MiG-29 Fulcrum, Sukhoi Su-22 Fitter, helikopter serbu Mil Mi-24 Hind dan helikopter angkut Mil Mi-8 Hip. Polandia membeli 22 unit MiG-29 dari Jerman, dari sisa 23 MiG-29 Jerman dengan harga 1 Euro per pesawatnya. 1 unit disisakan Jerman untuk museumnya.
Di matra darat, walau sudah bisa membuat tank PT-91, dan membeli tank buatan jerman Leopard 2A4, satu divisi lapis baja Angkatan Darat Polandia juga masih ada yang diperlengkapi dengan tank T-72 asal Rusia. Tentu saja sudah tank jaman perang dingin tersebut juga sudah dimodernisasi oleh pihak ke tiga.
Dari negara negara eks anggota blok timur yang menjadi anggota NATO, hanya Hungaria yang sudah memensiunkan seluruh pesawat pesawat tempur buatan Rusianya. Itu pun tidak diganti dengan pesawat tempur buatan negara NATO. Hungaria memilih membeli pesawat tempur dari negara netral non-NATO, SAAB JAS-39 Gripen buatan Swedia. Namun, Hungaria masih memelihara armada helikopter Mil Mi-17 dan Mil Mi-24 dalam inventorinya.
Di matra darat, T-72 masih menjadi kekuatan utama pasukan darat NATO. T-72 buatan Rusia ini masih digunakan di Angkatan Darat Bulgaria, Hungaria, Romania, Slovenia dan Republik Ceko. Bahkan Angkatan Darat Jerman masih menyimpan ratusan T-72 eks Jerman Timur di dalam gudang sebagai alutsista cadangan kalau kalau komponen pasukan cadangannya harus diaktifkan dan dipersenjatai dalam masa genting.
Tidak hanya tank. Kendaraan lapis baja lainnya pun masih banyak dimiliki oleh negara negara yang dulunya merupakan negara satelit Uni Soviet. Jumlahnya pun tidak tanggung tanggung. Jika dijumlakan semuanya, bisa ratusan.
Yunani sendiri, yang dari dahulu sama sekali tidak pernah menjadi anggota Pakta Warsawa dan selalu berkiblat ke barat, juga memiliki alutsista buatan Rusia, yang dibeli bahkan setelah blok timur tersebut runtuh. Angkatan Bersenjata Yunani membeli sistem pertahanan udara canggih S-300 dan Tor M1 dari Rusia.
S-300 Yunani sering disewa oleh Angkatan Udara Israel untuk berlatih taktik peperangan elektronik lawan SAM musuh. Selain itu, Yunani juga membeli LCAC raksasa Zubr dari Rusia, bahkan jumlah Zubr yang dimiliki Yunani, lebih banyak dari yang dimiliki Rusia sendiri. Angkatan Darat Yunani juga masih mengoperasikan sekitar 500 kendaraan lapis baja BMP-1 buatan Rusia yang dibelinya secara sangat amat murah dari Jerman.
Turki, yang kini dijuluki anak bandelnya NATO (yang dulu merupakan julukannya Perancis), memiliki sejumlah kendaraan lapis baja BTR-80, helikopter angkut Mil Mi-17, sejumlah rudal anti tank dan terakhir bermaksud untuk membeli sistem pertahanan udara canggih asal Rusia, S-400. Amerika berang terhadap keputusan Turki atas pembelian tersebut.
Rusia adalah salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia, di benua biru Eropa bisa jadi Rusia menjadi negara yang terkuat. Namun dalam urusan kapal induk, nampaknya Rusia sama sekali tak memiliki kemampuan untuk dibanggakan.
https://www.mastermilitery.com/2019/07/konsep-kapal-induk-terbaru-rusia-akan-Diungkap-di-Forum-Army-2019.html